Denpasar, 23 Juni 2023 – Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian bekerjasama dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah sukses menyelenggarakan Workshop Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) terintegrasi Lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Kegiatan yang berlangsung pada 20-23 Juni 2023 ini dihadiri oleh perwakilan dari berbagai unit kerja yang terkait.
Workshop SPIP terintegrasi ini dibuka secara resmi oleh Inspektur II Kementerian Pertanian, Suprodjo Wibowo. Dalam arahannya, Suprodjo menyampaikan bahwa kegiatan ini memiliki arti penting dan strategis dalam pengawalan target dan sasaran program kegiatan pada masing-masing unit kerja. Hal ini sejalan dengan upaya Kementerian Pertanian untuk memastikan efektivitas dan efisiensi dalam pelaksanaan tugas serta pengendalian risiko di lingkungan kerja.
Narasumber utama dalam kegiatan ini adalah Hermaji dari BPKP, yang merupakan Koordinator Pengawasan Bidang Pangan Direktorat Pengawasan Pangan, Pertanian, Energi, dan SDA. Hermaji memberikan apresiasi dan penghargaan kepada Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian serta Direktorat Jenderal Tanaman Pangan yang telah proaktif dalam mensosialisasikan SPIP terintegrasi. Langkah ini dianggap penting untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya pengendalian risiko di setiap unit kerja.
Dalam kegiatan tersebut, turut hadir perwakilan dari Satlak Pengendalian Intern Setditjen, Direktorat Serealia, Direktorat Akabi, Direktorat Perbenihan, Direktorat Perlindungan Tanaman, Direktorat Pengolahan, dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan, Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) Jatisari dan Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BBPPMBTPH) Cimanggis.
Selama workshop, tiap-tiap unit kerja berperan dalam menyusun pengawalan SPIP di lingkup kerjanya masing-masing. Mereka dibimbing oleh Tim BPKP dan Inspektorat Jenderal untuk memastikan implementasi yang tepat dan efektif dari sistem pengendalian intern pemerintah.
Workshop SPIP terintegrasi ini diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi Kementerian Pertanian dalam menjalankan tugasnya. Dengan adanya pemahaman yang lebih baik tentang pengendalian risiko, diharapkan dapat meningkatkan efisiensi kerja, transparansi, dan akuntabilitas dalam menjalankan program-program yang berkaitan dengan tanaman pangan.
Kegiatan ini juga merupakan bukti nyata komitmen Kementerian Pertanian dalam memperkuat sistem pengendalian intern pemerintah. Dalam era dinamika yang terus berkembang, penerapan SPIP terintegrasi diharapkan dapat menjadi landasan yang kokoh untuk pengawalan dan pengendalian risiko di berbagai unit kerja Kementerian Pertanian.
Dengan suksesnya Workshop SPIP terintegrasi ini, Kementerian Pertanian menunjukkan langkah nyata dalam membangun sistem yang lebih baik, yang pada akhirnya akan berdampak positif bagi pembangunan sektor pertanian di Indonesia.