Please ensure Javascript is enabled for purposes of Kementerian Pertanian RI
1
Chatbot
Selamat datang, silahkan tanyakan sesuatu

PARASITOID Trichogramma sp

  • 27/07/2023 11:18:46
  • By : Administrator
  • 5298
PARASITOID Trichogramma sp

Salah satu OPT yang membuat petani selalu resah yaitu hama  Penggerek Batang Padi (PBP). PBP menyerang tanaman mulai sejak pembibitan sampai pada fase generatif yang dikenal sebagai hama sundep dan beluk. Pengendalian yang dilakukan petani yaitu pengendalian dengan menggunakan pestisida kimia secara sistem kalender (terjadwal). Tentu hal ini sangat bertentangan dengan konsep PHT yang selalu menjadi dasar dalam tindakan pengendalian. Hama PBP acapkali merusak pertanaman padi, bahkan dapat menggagalkan panen. Ini menggambarkan bahwa agrekosistem pertanian belum seimbang. Salah satu penyebabnya adalah penggunaan pestisida yang tidak bijaksana sehingga musuh alami juga ikut mati.

Parasitoid dikenal sebagai salah satu musuh alami yang sangat berperan dalam menekan perkembangan  hama Penggerek Batang Padi (PBP) di alam.  Secara alami di kelompok telur penggerek batang padi sudah ada parasitoidnya, yaitu Tetrastichus sp., Telenomus sp. dan Trichogramma sp. Parasitoid kelompok telur PBP yang dapat dikembangkan oleh petani untuk saat ini yaitu Trichogramma sp.

Perbanyakan parasitoid Trichogramma sp. dapat  menggunakan inang alternatif yaitu  telur ulat beras (Corcyra cephalonica). Aplikasi pias Trichogramma sp. ini juga sangat mudah dilakukan oleh petani. Aplikasi atau penggunaan pias terparasit efektif, jika dilapangan sudah ditemukan kelompok telur PBP, mengingat parasitoid ini sangat spesifik makanannya, berikut cara aplikasi pias Trichogramma sp.

  • Tempelkan/gantungkan pias yang sudah terparasit ke dalam gelas plastik dengan menggunakan stapler, kemudian jepit dengan ajir bambu.
  • Tancapkan ajir di sawah apabila di persemaian atau di pertanaman ditemukan adanya penerbangan  atau kelompok telur Penggerek Batang Padi.
  • Pelepasan dilakukan pada sore hari, supaya kondisi parasitoid dalam keadaan bugar.
  • Pelepasan parasitoid berdasarkan pengamatan kelompok telur yang ditemukan.
  • Pias dipasang menyebar dan merata dengan jarak antar ajir pias berkisar 15-20 m.(disesuaikan dengan kondisi lapang).

Dewi Nirwati, S.P. (POPT Muda)