Pekanbaru, 22 Januari 2025 — Dalam upaya mendukung program swasembada pangan nasional, Kementerian Pertanian terus melakukan berbagai upaya, Salah satunya melalui kegiatan bimbingan teknis (bimtek) pengamatan, peramalan, dan pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) yang diselenggarakan di UPT Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura Riau.
Melalui bimbingan teknis Kementerian Pertanian berkomitmen meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di sektor pertanian. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan, komitmen pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus mewujudkan swasembada pangan. "Kesejahteraan petani adalah prioritas, dan swasembada pangan adalah target yang harus dicapai. Kita harus bekerja keras untuk mewujudkannya," ujar Amran
Senada dengan hal tersebut, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Yudi Sastro menyatakan, "Swasembada pangan bukan hanya tentang produksi yang cukup, tetapi juga memastikan adanya perlindungan terhadap hasil produksi dari ancaman organisme pengganggu tumbuhan. Oleh karena itu, strategi pengendalian yang berbasis teknologi menjadi kunci utama", ungkap Yudi.
Bimbingan teknis bertajuk "Pengamatan, Peramalan, dan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)" dilaksanakan di UPT Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura, Riau. Acara ini dihadiri oleh Kepala Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) Yuris Tiyanto, Kepala UPT Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura, dan para peserta terdiri dari POPT dan PPL lingkup BSIP dan Distan TPH Provinsi Riau.
Dalam sambutannya, Yuris menyampaikan, bahwa kegiatan ini merupakan langkah strategis dalam mendukung program swasembada pangan nasional. “Peramalan dan pengendalian OPT yang efektif sangat krusial dalam menjaga produktivitas pertanian. Dengan bimtek ini, kita harapkan para POPT dan PPL dapat meningkatkan kapasitasnya dan menerapkan teknologi terkini dalam pengendalian OPT,” ujar Yuris.
“Dari waktu ke waktu kami terus berinovasi, Aplikasi Sistem Forecasting OPT Nasional (SIFORTUNA) adalah salah satu upaya konkret kami untuk memberikan solusi deteksi dini dan pengendalian yang efektif. SIFORTUNA berbasis citra satelit sehingga datanya lebih akurat dan real time. karena bersifat online maka aplikasi ini dapat diakses kapan saja dan di mana saja, selain itu penggunaannya sangat mudah karena tidak perlu login, pengguna hanya tinggal klik saja informasi yang ingin dilihat maka seketika akan tampil, simpel bukan”, paparnya.
Dalam kaitannya dengan swasembada Yuris menegaskan, "Sekali lagi kami tegaskan, kami sangat mendukung program swasembada pangan, kemarin kami sukses menggelar Gerakan Percepatan Tanam secara serentak di Riau, termasuk Gorontalo, dan hari ini masih tetap berjalan, besok dan beberapa hari kedepan Gerakan Percepatan tanam masih akan berlanjut, sehingga Luas Tambah Tanam (LTT), Luas Tambah Panen (LTP) akan terus naik, insyaAlloh”, tutupnya
Sementara itu, Kepala UPT Riau, Fadlin Holida mengucapkan terimakasih kepada BBPOPT yang selalu gercep ketika dihubungi dan membantu saat dibutuhkan, “Pak Yuris kami sangat berterimakasih, karena bantuan bapak maka pada hari ini para petugas kami mendapatkan ilmu dan pengalaman baru, selain itu tim bapak kemarin telah berkontribusi dalam pengendalian OPT Tikus di Indragiri Hulu, petani di sana sangat senang”, imbuh Fadlin
Kemudian Fadlin menekankan pentingnya sinergi antara teknologi dan sumber daya manusia. "Keberhasilan pengendalian OPT tidak terlepas dari kemampuan petugas lapangan seperti POPT dan PPL. Melalui bimtek ini, kami harap mereka dapat mengaplikasikan pengetahuan baru untuk meningkatkan ketahanan pangan", pungkasnya.
Bertindak sebagai pemateri adalah Turyadi dan Atep Budiman dari BBPOPT, keduanya bergantian menyampaikan materi, adapun materi yang disampaikan dalam kegiatan ini mencakup tiga aspek utama:
Pengenalan dan Sosialisasi Aplikasi SIFORTUNA , Aplikasi ini memungkinkan deteksi dini terhadap ancaman OPT di berbagai wilayah sehingga langkah pengendalian dapat dilakukan secara tepat waktu.
Deteksi Dini dan Strategi Pengendalian OPT Tikus, Narasumber memberikan panduan praktis dalam mengidentifikasi dan mengatasi serangan tikus yang menjadi ancaman utama bagi produksi pangan.
Praktik Perbanyakan Parasitoid Trichogramma, Peserta diajarkan cara memperbanyak agen hayati ini sebagai metode pengendalian OPT yang ramah lingkungan.
Melalui kegiatan ini, diharapkan para peserta dapat mengimplementasikan ilmu yang diperoleh untuk mendukung keberhasilan program swasembada pangan, sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani di lapangan, semoga.