Please ensure Javascript is enabled for purposes of Kementerian Pertanian RI
1
Chatbot
Selamat datang, silahkan tanyakan sesuatu

DUKUNG SWASEMBADA DAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL, KEMENTAN GELAR BIMBINGAN TEKNIS PENGAMATAN, PERAMALAN DAN PENGENDALIAN HAMA TIKUS DI SUBANG

  • 24/01/2025 20:17:00
  • By : Admin BBPOPT
  • 190
DUKUNG SWASEMBADA DAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL, KEMENTAN GELAR BIMBINGAN TEKNIS PENGAMATAN, PERAMALAN DAN PENGENDALIAN HAMA TIKUS DI SUBANG

 

Subang, 24 Januari 2025 - Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) selalu berkomitmen menjadi garda terdepan dalam hal Pengamatan, Peramalan dan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (P3OPT), BBPOPT menjadi satu-satunya instansi terkait Peramalan OPT dan menjadi rujukan semua kalangan, untuk itu Kementerian Pertanian selalu memberikan kepercayaan kepada BBPOPT untuk menangani kasus atau permasalahan lapang yang serius yang tidak bisa di tangani oleh pihak lain.

 

Demikian halnya dengan serangan tikus yang baru-baru ini menyerang tanaman padi di Subang khususnya di Kecamatan Pabuaran dan sekitarnya, para petani merasa kewalahan dengan binatang pengerat pemakan segala tersebut, beberapa upaya sudah dilakukan, namun hasilnya belum memuaskan.Terkait hal tersebut BBPOPT hadir untuk memberikan solusi dan bersama-sama mendampingi petani dalam upaya pengendalian hama tikus yang efektif dan efisien.

 

 

Setiba di lapangan Tim BBPOPT langsung mengadakan gerakan aksi dan membagi tim kedalam 2 kelompok, kelompok pertama melakukan surveillance guna melihat sejauh mana tingkat kerusakan sekaligus mengidentifikasi masalah di pertanaman, kelompok kedua mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) P3OPT ditingkat petugas dan petani.

 

Kegiatan Bimtek dilaksanakan di Kelompok Tani (Poktan) Harapan 5 Desa Karanghegar, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Subang, kegiatan yang dihadiri lebih dari 45 peserta ini bertujuan meningkatkan pengetahuan petani mengenai bioekologi tikus dan strategi pengendaliannya, guna meminimalisir potensi kehilangan hasil panen dan mendukung program swasembada serta ketahanan pangan nasional.

 

Tampil sebagai narasumber Dedi Darmadi, POPT Madya dari BBPOPT. Materi yang disampaikan meliputi bioekologi tikus, identifikasi potensi kehilangan hasil akibat serangan tikus, dan pengenalan aplikasi Sistem Forecasting OPT Nasional atau akrab disingkat Sifortuna.

 

Bimtek dihadiri perwakilan dari berbagai instansi, antara lain BBPOPT, Kepala UPTD Kecamatan Pabuaran, Camat Kecamatan Pabuaran yang diwakili oleh Sekretaris camat, Kepala Desa Karanghegar, Koordinator POPT Subang, serta POPT dan PPL wilayah Pabuaran, Patokbeusi, dan Purwodadi.

 

 

Pengendalian hama tikus merupakan bagian penting dalam upaya menjaga produktivitas pertanian dan mencapai swasembada pangan. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman telah menekankan pentingnya inovasi dan teknologi dalam pengendalian OPT untuk mendukung swasembada dan ketahanan pangan nasional. Amran menyatakan bahwa “Pengendalian OPT yang efektif dan efisien sangat krusial dalam menjaga hasil panen petani dan memastikan ketersediaan pangan bagi seluruh masyarakat Indonesia.”

 

Senada dengan hal tersebut, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Yudi Sastro, juga menegaskan bahwa pengendalian OPT, termasuk tikus, merupakan prioritas dalam program peningkatan produksi pangan. “Kami terus mendorong penerapan teknologi dan metode pengendalian OPT yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, sehingga petani dapat meningkatkan produktivitasnya tanpa merusak ekosistem”, ujarnya.

 

Kepala BBPOPT Yuris Tiyanto yang menginisiasi terselenggaranya kegiatan Bimtek dan Surveillance OPT, mengatakan pihaknya selalu aktif dan responsif  dalam menanggapi serangan OPT termasuk tikus. “OPT adalah faktor penyebab kehilangan hasil yang paling signifikan, kenaikan serangannya akan berbanding terbalik dengan hasil panen, semakin tinggi serangan maka semakin rendah potensi hasil yang bisa diperoleh”, ungkapnya.

 

 

“Di Tengah situasi dimana saat ini kita sedang mempunyai target besar yaitu swasembada, maka pengaruh kehilangan hasil akibat OPT harus ditekan seminimal mungkin, kami BBPOPT selalu siaga satu, kami tidak ingin mengecewakan harapan besar rakyat Indonesia menggapai swasembada, pak Presiden dan Pak Menteri telah mewanti-wanti cita-cita ini harus terwujud”, urainya.

 

“Untuk itu kami telah membentuk tim aksi cepat tanggap OPT, yang bertugas untuk memonitoring, memprakirakan (baca peramalan), melakukan deteksi dini dan pengendalian OPT, sehingga serangan OPT bisa dicegah sedini mungkin, kalaupun ada tidak berkembang dan dapat diminimalisir, petanipun bisa panen hasil jerih payah mereka”, tandasnya.

 

Yuris menambahkan, “Ingat Peramalan dan deteksi dini serangan OPT sangat penting untuk mengambil langkah-langkah pencegahan dan pengendalian yang tepat. Kami terus melakukan monitoring dan peramalan OPT secara intensif untuk memberikan informasi yang akurat kepada petani.”

 

 

“Terkait hal tersebut kami telah merilis Aplikasi Sistem Forecasting OPT Nasional (Sifortuna), ini adalah salah satu upaya nyata kami untuk memberikan solusi deteksi dini dan pengendalian yang efektif. SIFORTUNA berbasis citra satelit sehingga datanya lebih akurat dan real time. karena bersifat online maka aplikasi ini dapat diakses kapan saja dan di mana saja, selain itu penggunaannya sangat mudah karena tidak perlu login, pengguna hanya tinggal klik saja informasi yang ingin dilihat maka seketika akan tampil”, paparnya.

 

“Saya berharap dengan adanya bimtek ini, para petani di kecamatan pabuaran dan sekitarnya dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam pengendalian hama tikus, sehingga dapat mengurangi kerugian akibat serangan hama ini dan berkontribusi pada pencapaian swasembada dan ketahanan pangan nasional”. tutup Yuris.