Probolinggo, 28 November 2024. Gerakan tanam (Gertam) padi gogo dilaksanakan hari ini di Desa Purut, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Perluasan Areal Tanam (PAT) padi gogo merupakan upaya yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian mendukung swasembada pangan terutama di wilayah tanam padi tadah hujan. Gertam hari ini dihadiri baik dari Kementerian Pertanian, Dinas Pertanian Kab. Probolinggo, Kodim Kab. Probolinggo, Pemerintah Kecamatan Lumbang dan Pemerintah Desa Purut.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mencanangkan penguatan ketahanan pangan nasional untuk kesejahteraan dan kemandirian bangsa di tengah tantangan global yang terus berkembang serta mengurangi ketergantungan akan impor pangan.
Senada dengan Amran, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Yudi Sastro mendukung penuh upaya peningkatan produksi padi di daerah lahan tadah hujan dengan dukungan penyediaan benih padi gogo.
Penanggungjawab PAT Kabupaten Probolinggo Yuris Tiyanto menyampaikan bahwa Gerakan PAT Pompanisasi, Irigasi Perpompaan (Irpom), Irigasi Perpipaan dan Padi Gogo di Kabupaten Probolinggo telah berhasil melebihi ekspektasi dan semangat ini perlu dipertahankan untuk menjadi pionir di Jawa Timur khususnya.
Untuk mengoptimalkan kegitan ditahun yang akan datang dalam kegiatan intensifikasi Padi agar kelompok tani dapat mengusulkan benih dan pupuk, selain itu juga perlu dipetakan lahan yang membutuhkan Irigasi, bendung dan sebagainya.
Lebih lanjut Yuris menegaskan swasembada pangan 2027 harus dilaksanakan dengan kerja keras dan ‘Fast and Fast’ yang artinya Formula (Sinergi), Aktif , Swasembada dan Transformatif (Pasar harus baik dan Produksi).
Kepala (Plt.) Dinas Pertanian Yayadi menyampaikan Kabupaten Probolinggo menyongsong apa yang menjadi program pemerintah pusat di sektor pertanian, peningkatan produksi dan produktifitas. Dengan adanya PAT Pompanisasi, Irigasi Perpompaan (Irpom), Irigasi Perpipaan dan Padi Gogo terbukti meningkatkan produksi dengan meningkatkan Indeks Pertanaman.
Di akhir acara Yuris menyampaikan kepada semua pihak baik dari Dinas Pertanian, Kepolisian, TNI dan Petani agar dapat memanfaatkan aplikasi Sifortuna (Sistem Informasi Forcesting OPT Nasional) untuk mengetahui OPT yang ada diwilayah masing-masing. Untuk OPT yang melebihi batas toleransi maka BBPOPT mengeluarkan EWS (Early Warning System) agar dapat ditangani dan BBPOPT juga siap untuk mambantu penyelesaiannya.