Please ensure Javascript is enabled for purposes of Kementerian Pertanian RI
1
Chatbot
Selamat datang, silahkan tanyakan sesuatu

TINGKATKAN PRODUKSI, KEMENTERIAN PERTANIAN LAKUKAN GERAKAN TANAM DAN BIMBINGAN TEKNIS GERDAL OPT DI BANTEN

  • 14/09/2024 14:32:00
  • By : Admin BBPOPT
  • 532
TINGKATKAN PRODUKSI, KEMENTERIAN PERTANIAN LAKUKAN GERAKAN TANAM DAN BIMBINGAN TEKNIS GERDAL OPT DI BANTEN

Lebak, 14 September 2024 - Kementerian Pertanian terus berupaya meningkatkan produksi pangan nasional, salah satunya melalui percepatan gerakan tanam dan bimbingan teknis pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) yang digalakkan di Desa Kolelet Wetan Kecamatan Rangkasbitung Kabupaten Lebak provinsi Banten.

 

Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, menegaskan pentingnya gerakan percepatan tanam didukung oleh Pompanisasi sebagai salah satu langkah strategis untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. Dalam pernyataannya, Amran menekankan bahwa upaya ini merupakan langkah konkret dalam menghadapi tantangan pangan global. Amran optimis bila hal itu dilakukan dengan baik target produksi 1 juta hektar pada September-Oktober dapat tercapai.

 

Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Yudi Sastro mengapresiasi kegiatan Gerakan Tanam dan bimbingan teknis pengendalian OPT "Saya sangat mengapresiasi semangat para petani dan seluruh pihak yang terlibat dalam gerakan tanam dan bimbingan teknis pengendalian OPT ini, Selain mengejar tanam, kita juga harus mengejar panen. sehingga target satu juta hektar yang dicanangkan pak Menteri bisa segera tercapai," ujar Yudi.

 

Yudi menekankan pentingnya pengendalian OPT secara dini agar serangan tidak berkembang dan menggagalkan panen. "Kami mendorong petani agar dapat memahami pengamatan dan pengendalian OPT dengan baik, kebetulan disini sudah ada pak Yuris beserta tim sebagai pakar OPT, silahkan bapak ibu berdiskusi dan manfaatkan kesempatan ini dengan baik, saya yakin dengan dukungan dan kolaborasi semua pihak target kenaikan produksi kita akan terwujud“, pungkasnya.


Menanggapi hal tersebut Kepala Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) Yuris Tiyanto, menyatakan kesiapan dan komitmennya dalam menjalankan program kementerian pertanian khususnya pengawalan dalam bidang OPT, "Kami akan selalu hadir membersamai petani, untuk itu kami sudah merelease peringatan dini OPT khususnya tikus, wereng batang coklat (WBC), dan penggerek batang padi (PBP)”.

 

“Hal tersebut kami lakukan agar petugas dan petani di Banten waspada dan siap siaga dari serangan OPT, tidak hanya itu tim kami juga sudah bergerak di lapangan, guna melakukan penyisiran area rawan OPT, melakukan bimbingan teknis serta gerakan pengendalian, sehingga Pertanian Banten tetap kondusif petanipun bisa panen”, ungkapnya.


Kepala Dinas Provinsi Banten, Agus M Tauchid, menjelaskan bahwa Banten telah melakukan pemetaan panen dan percepatan olah tanah, Ia mengucapkan terimakasih kepada kementerian pertanian yang selalu memperhatikan Banten, “program pompanisasi dan Irigasi Perpompaan (Irpom) telah sangat membantu dalam menjaga ketersediaan air untuk pertanian. "Berkat program ini, kita bisa mencapai surplus produksi," ujarnya.

 

Ia juga menekankan pentingnya pengamatan dan mitigasi OPT untuk mencegah kerugian besar bagi petani. "Jika pengamatan gagal, kita gagal melindungi petani. Banten harus berbeda, pangan harus mandiri, dan apa yang kita lakukan hari ini akan menentukan hasil di Desember nanti, dan Banten siap berkontribusi untuk cadangan pangan nasional," tandas Agus.


Komandan Kodim 0603 Lebak, Letkol Inf. Herbert Sinaga, yang turut hadir dalam acara menyatakan bahwa pihak TNI mendukung penuh gerakan tanam dan bimbingan teknis gerakan pengendalian OPT, "TNI akan selalu menjembatani program Kementerian Pertanian dalam mengantisipasi krisis pangan, kami akan menggerakan tim dan mengajak petani untuk lebih intensif dalam budidaya agar target dan sasaran produksi bisa tercapai” tutupnya

 

Melalui gerakan percepatan tanam dan bimbingan teknis OPT diharapkan dapat mengakselerasi produksi pangan di Banten dan menjadi contoh bagi daerah lain dalam menjaga ketahanan pangan nasional, semoga.