Indramayu, 16 Februari 2024 – Kementerian Pertanian-Direktorat Jenderal Tanaman Pangan melalui Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) meluncurkan program pengembangan Kampung Peramalan di Indramayu provinsi Jawa Barat. Program ini bertujuan untuk meningkatkan produksi padi dan mendukung ketahanan pangan nasional.
Hal ini selaras dengan kebijakan Menteri Pertanian Amran Sulaiman, yang terus memacu semua jajarannya untuk berkontribusi positif dalam meningkatkan produksi dan kesejahteraan petani.
Dalam sambutannya Kepala BBPOPT Yuris Tiyanto mengatakan bahwa Kampung Peramalan merupakan kawasan yang menerapkan teknologi Pengamatan, Peramalan dan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (P3OPT) terpadu yang presisi, efektif, efisien, menguntungkan dan ramah lingkungan
Program ini juga bertujuan untuk memperkenalkan Disruptive Agriculture Technology (DAT) PADI yang low input, high productivity (input biaya rendah dengan hasil produksi tinggi) berbasis P3OPT.
“Kampung Peramalan diharapkan dapat meningkatkan produksi padi minimal 2 kali lipat dengan B/C Ratio minimal 2,” ucap Yuris.
Program ini juga bertujuan untuk menyebarkan teknologi P3OPT kepada petani dan mengembangkan model usaha korporasi hulu hilir padi yang berkelanjutan.
“Kampung Peramalan merupakan salah satu upaya BBPOPT untuk mendukung ketahanan pangan nasional, kami berharap program ini dapat meningkatkan produksi padi dan kesejahteraan petani di Indonesia”
Program Kampung Peramalan akan diimplementasikan di beberapa daerah di Indonesia, yang sekarang sedang berjalan baru 3 kabupaten yaitu Lamongan, Pekalongan dan Indramayu. BBPOPT telah bekerja sama dengan Dinas Pertanian, BPTPH, POPT, Penyuluh, dan berbagai pihak, untuk memastikan program ini berjalan dengan sukses.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pertanian Indramayu yang diwakili Imam Mahdi selaku kepala bidang tanaman pangan menyambut baik dan siap mendukung terlaksanannya program Kampung Peramalan, Ia berharap dengan program ini pembangunan pertanian di Indramayu bisa lebih baik dan maju.
Ia berpesan agar petani tidak terus menerus menggunakan zat kimia pemakaian dalam jangka panjang justru berpotensi menurunkan hasil dan merusak lingkungan, mari kita rawat tanah ini dengan bijak agar mewariskan lahan yang subur untuk anak cucu kita, ujar Imam.
Senada dengan Imam, Tatung selaku Koordinator Satuan Pelayanan Wilayah 3 Indramayu siap berkolaborasi dengan BBPOPT, menurut Tatung program Kampung Peramalan ini sangat bagus, selain membantu petani untuk meraih produktivitas tinggi, juga menjadi ajang untuk petani menimba ilmu, untuk itu Ia menghimbau agar petani selalu hadir dalam setiap pertemuan.
Sementara itu Kepala Seksi Pengendalian OPT BPTPH Jabar, Dudang mengucapkan terimakasih dan angkat jempol kepada BBPOPT yang telah memberikan perhatian khusus kepada petani khususnya di Indramayu.
“Jelas program ini sangat inovatif, selain meningkatkan produktivitas dengan biaya rendah, petani juga diajak untuk mandiri dan cerdas dalam bertani”, tandas Dudang
Ia optimis target Jawa Barat yang tadinya 9 juta ton menjadi 11 juta ton akan tercapai, salah satunya dengan program Kampung Peramalan dari BBPOPT
InsyaAlloh kedepan tidak ada lagi kita mendengar kabar petani gagal panen, pengendalian bisa lebih maksimal, petani lebih mahir dengan implementasi teknologi yang ada di Kampung Peramalan, semoga nanti hasilnya bisa menggembirakan, tutupnya.