Please ensure Javascript is enabled for purposes of Kementerian Pertanian RI
1
Chatbot
Selamat datang, silahkan tanyakan sesuatu

LUNCURKAN APLIKASI SIFORTUNA, BBPOPT SERIUS DUKUNG UPAYA SWASEMBADA PANGAN YANG DIGAGAS PRESIDEN PRABOWO DAN MENTAN

  • 12/06/2025 19:42:00
  • By : Admin BBPOPT
  • 91
LUNCURKAN APLIKASI SIFORTUNA, BBPOPT SERIUS DUKUNG UPAYA SWASEMBADA PANGAN YANG DIGAGAS PRESIDEN PRABOWO DAN MENTAN

Karawang, 12 Juni 2025 — Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) hari ini secara resmi meluncurkan aplikasi SIFORTUNA (Sistem Informasi Forecasting OPT Nasional) dalam sebuah acara grand launching yang diselenggarakan secara hybrid, menggabungkan kehadiran fisik di BBPOPT dan partisipasi daring melalui Zoom Meeting dan YouTube Live. Tercatat sebanyak 767 peserta mengikuti acara secara virtual.

 

 

 

Acara ini dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi dan stakeholder penting sektor pertanian, termasuk Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Yudi Sastro, Direktur Perlindungan Tanaman, Perwakilan SetDitjen TP dan Direktorat AKABI, Perwakilan dari Badan Karantina Nasional dan Ditjen Perkebunan, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Purwakarta, serta Perwakilan POPT Kabupaten  Karawang, Subang, dan Purwakarta, serta  stakeholder pertanian, dan kelompok petani.

 

Dalam sambutannya, Dirjen Tanaman Pangan, Yudi Sastro, menyampaikan apresiasinya atas peluncuran SIFORTUNA yang dinilai sebagai inovasi penting dalam sistem mitigasi dan pengendalian serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT).

 

 

 

"SIFORTUNA ini adalah salah satu tool yang dikembangkan oleh Kementerian Pertanian yang sangat bagus dalam memberikan peramalan terhadap serangan OPT serta menyediakan data yang dibutuhkan semua stakeholder untuk pengendalian tanaman," ujarnya.

 

Yudi menekankan bahwa dengan target luas tanam sebesar 20 juta hektar tahun ini, intensifikasi produksi juga membawa potensi peningkatan serangan hama dan penyakit. Oleh karena itu, keberadaan SIFORTUNA menjadi sangat relevan sebagai sistem pendukung pengambilan keputusan berbasis data dan teknologi informasi.

 

 

Ia juga menyoroti pentingnya efisiensi kinerja tenaga fungsional POPT di lapangan yang jumlahnya semakin terbatas. Inovasi seperti SIFORTUNA diharapkan dapat menjadi solusi dalam meningkatkan efektivitas pengamatan dan penanganan OPT meskipun dengan sumber daya manusia yang terbatas.

 

“Idealnya jumlah POPT ditambah, tetapi sambil menunggu formasi yang ideal, kita butuh alat seperti SIFORTUNA ini agar kinerja tetap maksimal,” tambahnya.

 

Kepala BBPOPT, Yuris Tiyanto, menjelaskan bahwa SIFORTUNA awalnya merupakan sebuah ide proyek pada awal 2023, yang kemudian berkembang menjadi sistem informasi yang menggabungkan ilmu teknis pengendalian OPT dengan manajemen risiko.

 

 

 

“SIFORTUNA ini dikembangkan untuk memberi peringatan dini jika ada serangan OPT yang melebihi ambang ekonomi dan akan menyediakan referensi digital untuk pengendalian sesuai jenis OPT-nya,” jelas Yuris.

 

Menurut Yuris, keunggulan SIFORTUNA antara lain akses gratis tanpa password, fitur penghitungan potensi kehilangan hasil akibat serangan OPT, serta pustaka digital yang berisi metode pengendalian hama. Sistem ini juga terbuka untuk berbagai pihak, termasuk dunia usaha, sebagai bagian dari intelligence pasar dalam konteks produksi pangan.

 

 

 

Ia kemudian melanjutkan, “Sebagai bagian dari Direktorat Jenderal Tanaman Pangan - Kementerian  Pertanian, BBPOPT merasa bangga bisa mempersembahkan karya inovatif untuk kemajuan pertanian Indonesia, terlebih dengan gencarnya semangat Swasembada yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, aplikasi ini tentu sangat berperan besar dalam budidaya tanaman terutama dalam aspek Pengamatan, Peramalan, dan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)”, tandasnya.

 

Dukungan juga datang dari perwakilan Badan Intelijen Strategis (BAIS) yang menyatakan bahwa SIFORTUNA sangat berguna dalam upaya deteksi dini dan pencegahan serangan hama secara nasional. Dalam pernyataannya, perwakilan BAIS menyoroti pentingnya pemanfaatan data real-time yang disediakan oleh aplikasi ini untuk menjaga stabilitas produksi dan ketahanan pangan nasional.

 

 

 

"Biasanya kami mengirim personil ke lapangan, tapi dengan SIFORTUNA, kami bisa memantau kondisi secara real time, ini luar biasa," ujar perwakilan BAIS.

 

Namun demikian, masih terdapat tantangan dalam pemanfaatan citra satelit yang digunakan aplikasi ini. BAIS menyatakan kesiapan mereka untuk menjalin kerja sama lanjutan demi peningkatan akurasi sistem, termasuk penguatan sinergi dengan lembaga pemilik akses citra satelit.

 

Acara grand launching ini diakhiri dengan ajakan dari Dirjen Tanaman Pangan agar SIFORTUNA segera disosialisasikan secara luas kepada insan POPT, penyuluh, petani, dan seluruh pemangku kepentingan pertanian.

 

 

"Aplikasi ini sudah sangat bagus dan keren, mari kita sosialisasikan agar manfaatnya bisa dirasakan oleh semua kalangan secara nyata, karena sebagus apapun aplikasi kalau tidak ada yang tahu maka tidak akan ada yang menggunakan. Peningkatan performa, dan pengembangan berkelanjutan harus menjadi komitmen kita bersama,” tutup Yudi.