Karawang, 23 Oktober 2023 - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) dan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan menggelar Gerakan Pengendalian (Gerdal) Tikus di areal persawahan Desa Muarabaru dan Rawagempol Kulon, Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Kegiatan Gerdal Tikus ini diikuti oleh unsur anggota kelompok tani, KTNA, POPT, penyuluh, dan Babinsa. Dalam kesempatan ini, petani diajak untuk melakukan pengendalian hama tikus secara bersama-sama atau lebih dikenal dengan istilah Gropyokan.
Rofii, salah satu petani di Desa Muarabaru mengatakan bahwa sawahnya sudah tiga musim berturut-turut diserang tikus. "Musim ini saja seluas 2 hektare terserang tikus," ujarnya.
Irfan, POPT Kecamatan Cilamaya Wetan mengatakan bahwa serangan tikus di areal persawahan tersebut sudah mencapai luas 2 hektare dengan intensitas serangan tidak lebih dari 5%. Irfan menambahkan bahwa selama ini petani sudah melakukan pengendalian dengan cara pemasangan umpan, namun hasilnya belum efektif karena masih dilaksanakan secara individu, Ia berharap dengan gerakan bersama seperti hari ini maka hama tikus bisa segera terkendali.
Pakar tikus BBPOPT Yadi Kusmayadi menjelaskan bahwa kegiatan Gerdal Tikus ini bertujuan untuk mendorong petani untuk secara mandiri mengendalikan hama tikus secara serentak dan bersama-sama, yang selama tiga musim sebelumnya merajalela. "Kami berharap dengan adanya Gropyokan bersama masyarakat, petani, petugas dan aparat mudah-mudahan serangan hama tikus bisa segera teratasi”, beber Yadi.
"Untuk teknik pengendaliannya sendiri dengan mengkombinasikan berbagai cara, ada yang menggunakan emposan yang dikombinasikan dengan belerang, penggalian lubang tikus, dan pompa air", tambahnya.
Yadi juga mengimbau kepada petani agar tidak menggunakan listrik untuk mengendalikan hama tikus. "Saya mohon bapak-bapak sudah tidak menggunakan setrum lagi dalam mengendalikan tikus, karena kalau sudah menggunakan setrum urusannya bukan dengan petugas lapang lagi tapi dengan aparat, dan yang paling penting sangat berbahaya bagi manusia," tegasnya.
Di tempat terpisah, kepala BBPOPT Yuris Tiyanto menyampaikan bahwa pihaknya terus menerus melakukan upaya jemput bola, “jadi kami tidak hanya duduk menunggu laporan, namun berusaha aktif melakukan pengamatan lapangan dan pendampingan kepada petani”, terangnya
“Kegiatan Gerdal Tikus ini merupakan salah satu upaya Kementan untuk mengamankan produksi padi pada musim tanam 2023-2024. apalagi bapak PLT Menteri Pertanian sedang gencar-gencarnya melakukan upaya peningkatan produksi, dengan pengendalian hama tikus secara bersama-sama, diharapkan serangan tikus dapat ditekan dan produksi padi dapat meningkat”, tutupnya.