Please ensure Javascript is enabled for purposes of Kementerian Pertanian RI
1
Chatbot
Selamat datang, silahkan tanyakan sesuatu

GIAT PENGENDALIAN, KEMENTERIAN PERTANIAN DAN PEMERINTAH BLORA ADAKAN GERAKAN MASSAL PENGENDALIAN DAN BIMBINGAN TEKNIS OPT TIKUS

  • 24/07/2024 19:46:00
  • By : Admin BBPOPT
  • 980
GIAT PENGENDALIAN, KEMENTERIAN PERTANIAN DAN PEMERINTAH BLORA ADAKAN GERAKAN MASSAL PENGENDALIAN DAN BIMBINGAN TEKNIS OPT TIKUS

Blora, 24 Juli 2024 – Dalam rangka mendukung ketahanan pangan nasional, Gerakan Massal Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dan Bimbingan Teknis Pengendalian OPT Tikus telah dilaksanakan di Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama Kementerian Pertanian melalui Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT), Pemerintah Kabupaten Blora serta Dinas Pertanian dan Perkebunan Jawa Tengah.

 

Dalam acara ini juga dilakukan penyerahan bantuan sarana pengendali secara simbolis dari  bupati Blora yang kemudian disambut antusias oleh para petani yang hadir dan para camat serta kepala desa sekabupaten Blora yang turut menyaksikan.

 

Dalam sambutannya, Bupati Blora Arief Rohman menegaskan komitmennya untuk mendukung penuh para petani dalam mengatasi hama tikus. Ia menyerukan kepada seluruh elemen masyarakat untuk bersatu padu dalam gerakan ini, dan tidak lengah dalam memantau keberadaan hama tikus di area persawahan.

 

Tak lupa Ia mengucapkan terimakasih kepada para petani dan petugas yang telah berkontribusi dalam penyediaan pangan di kabupaten Blora, serta apresiasi kepada BBPOPT karena telah membersamai dan berjibaku dalam mengatasi permasalahan tikus di Blora.

 

“Saya ucapkan terimakasih kepada semua pejuang pangan, di tengah kemarau dan serangan OPT, bapak ibu tanpa lelah terus berupaya untuk menjaga pertanian di Blora tetap aman dan kondusif. Terimakasih petugas…Maju terus petani Blora”, ucapnya penuh semangat.

 

Ia lantas melanjutkan, "Hama tikus menjadi momok bagi para petani. Kita tidak boleh tinggal diam. Harus ada upaya bersama untuk memerangi hama ini. Alhamdulillah bersama kita telah hadir sahabat saya kepala BBPOPT pak Yuris, dimana beliau mempunyai teknologi dan tim khusus pengendalian”, ujar Arief.

 

“Pak Yuris sengaja datang jauh-jauh dari pusat, semata untuk membersamai kita guna menuntaskan hama tikus yang sekarang sedang marak di lapangan, saya yakin dengan ilmu dan segudang pengalaman yang dimilikinya Blora bisa tetap panen dan masalah OPT bisa teratasi", tambahnya.

 

Menanggapi hal tersebut Kepala BBPOPT Yuris Tiyanto berkomitmen untuk membantu permasalahan lapang yang kini ada, Ia menjelaskan tentang strategi pengendalian hama tikus yang terpadu dan efektif. "Pengendalian hama tikus harus dilakukan secara terpadu, mulai dari pencegahan, pengamatan, dan Pengendalian", paparnya.

 

Yuris menekankan pentingnya pengamatan dalam pengelolaan OPT untuk mendapatkan data mengenai kepadatan populasi, tingkat serangan, dan sebaran OPT. Data ini digunakan untuk memproyeksikan kemungkinan peningkatan populasi atau ledakan serangan OPT, termasuk tikus yang merupakan hama utama tanaman pangan.

 

"Perkembangbiakan hama tikus yang cepat dan daya rusak yang tinggi menjadikan tikus sebagai ancaman utama pada setiap pertanaman, fase kritis pengendalian OPT tikus adalah pada saat olah lahan dan pesemaian, untuk itu tuntaskan pengendalian saat olah tanah dan pesemaian untuk mencegah tikus berpindah ke pertanaman, karena jika berlanjut risiko dan biaya pengendalian akan lebih besar”, terangnya.

 

Terkait hal tersebut Ia telah menurunkan tim pengendali tikus yang semenjak kedatangannya di Blora hingga hari ini sudah bekerja tak mengenal waktu, Bimbingan Teknis dilakukan siang dan malam, diberbagai tempat di sawah, di balai pertemuan, maupun di rumah petani, hal itu dilakukan sebagai bentuk komitmen dan tanggung jawab BBPOPT untuk mengatasi serangan tikus di Blora.

 

“Tim kami sudah bergerak di lapangan, Pengendalian dilakukan dengan mengkombinasikan berbagai metode pengendalian, dengan luas areal yang dikendalikan mencapai 150 hektar. Alhamdulillah hasil evaluasi menunjukkan efektivitas pengumpanan sebesar 81% dan ini akan terus kami tingkatkan”, tutupnya

 

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Jawa Tengah yang diwakili oleh Kepala Balai Proteksi Tanaman Pangan Hortikultura (BPTPH) Jawa Tengah, Herawati, dalam sambutannya mengajak petani untuk memanfaatkan momen ini dengan sebaik-baiknya dan menghimbau para kepala desa mendukung pengendalian tikus melalui dana desa. Ia juga mendorong petani untuk memperkuat kelembagaan agar tidak bekerja sendiri-sendiri.

 

Sementara itu Kepala Dinas Pangan, Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blora, Ngaliman menyambut baik acara ini, Ia berharap melalui acara Gerakan Pengendalian dan Bimbingan Teknis petani dan petugas di Blora mampu menyerap dan menerapkan ilmu yang didapatkan di daerahnya masing-masing, sehingga permasalahan OPT bisa diatasi bersama-sama.

 

Gerakan Pengendalian dan Bimbingan Teknis OPT di Blora merupakan jawaban dari amanat Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, yang telah memberikan arahan kepada semua jajaranya bahwa produksi padi tahun 2024 tidak boleh terganggu oleh serangan OPT ataupun dampak perubahan iklim, khusus untuk OPT kementan telah berkomitmen memberikan dukungan program/kegiatan perlindungan tanaman seperti gerdal, bantuan pestisida, serta pembekalan ilmu melalui bimbingan teknis.