Karawang, 17 Juli 2023 – Kementerian Pertanian telah  menetapkan 3 misi yang harus bisa terealisasi pada tahun 2024, pertama mewujudkan ketahanan pangan kedua meningkatkan Nilai Tambah dan Daya Saing Pertanian, dan yang ketiga, meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan prasarana Kementerian Pertanian

Sejalan dengan hal tersebut, Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) menyelenggarakan Workshop Pengamatan Peramalan dan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (P3OPT) tahap 2 bagi petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) seluruh Indonesia, (tahap pertama sukses digelar pada 24 Februari – 09 Maret 2023)

Dihadapan 30 peserta kepala BBPOPT Yuris Tiyanto menyampaikan bahwa kegiatan workshop ini diharapkan menjadi sarana penguatan dan pemantapan penguasaan teknologi P3OPT bagi Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT), selain itu juga mempererat tali persaudaraan antar petugas yang tersebar di seluruh Indonesia.

Menurut Yuris sebagai insan perlindungan tanaman, POPT adalah garda terdepan dalam mengamankan tanaman dari serangan hama dan penyakit, untuk itu diperlukan tenaga POPT yang handal dan  profesional, mau bekerja kerja keras, mempunyai kemauan dan semangat yang tinggi agar peningkatan produksi yang telah ditargetkan oleh kementerian pertanian bisa tercapai.

Ia berpesan agar workshop yang dilaksanakan selama 2 pekan ini bisa diikuti dengan seksama dan dimanfaatkan semaksimal mungkin, “ jadikan workshop ini sebagai ajang evaluasi dan peningkatan kompetensi saudara-saudara sekalian, bila ada permasalahan di lapangan yang belum terpecahkan maka forum ini adalah tempat yang tepat untuk mendiskusikannya, dengan demikian acara yang singkat ini akan membawa banyak manfaat, silahkan keluarkan semua unek-unek dan kendala yang dihadapi di lapangan, bertanyalah sampai tidak ada lagi pertanyaan yang tersisa, jangan sampai nanti pulang masih meninggalkan tanda tanya, tapi pulanglah dengan membawa ilmu, pengalaman dan pertemanan”, himbau Yuris.

Pada kesempatan itu juga Ia memberikan informasi mengenai angka prakiraan serangan OPT pada MT 2023, Ia menjelaskan bahwa data peramalan ini asalnya dari para petugas POPT yang diolah oleh tim peramalan BBPOPT, “akurasi angka prakiraan ini sangat tergantung dari data awal yang baik, bila data yang diberikan oleh bapak ibu adalah data asal-asalan maka hasilnya pun sudah dipastikan tidak akan valid, untuk itu pada kesempatan yang tepat ini, saya mohon bantuan bapak ibu untuk melakukan pengamatan yang baik dan penyajian data yang benar, sehingga nantinya dihasilkan angka ramalan yang akurat dan bisa dipertanggung jawabkan”, tutupnya

Apa yang disampaikan oleh Yuris berbanding lurus dengan amanat Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi yang setiap ada kesempatan selalu memberikan arahan kepada petugas di lapangan, agar para petugas bisa memberikan totalitas pengabdian, tugas dan tanggung jawab kapanpun dimanapun.

Sebagaimana arahan menteri pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL), bahwa untuk meningkatkan produksi pertanian, tidak cukup hanya mengandalkan petani, perlu upaya sinergi antara petugas dan petani, petugas diharapkan bisa memberikan contoh yang baik kepada para petani sekaligus memberikan solusi dari permasalahan yang sedang dihadapi oleh petani, selain itu petugas lapangan harus bisa mengikuti perkembangan dunia pertanian, dan mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi.