Karawang, 15 Mei 2025 – Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) menerima kunjungan penting dari Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, yang datang bersama rombongan. Kehadiran Wamentan disambut langsung oleh Kepala BBPOPT, Yuris Tiyanto, dalam kunjungan yang menjadi momen strategis untuk membahas berbagai isu pertanian, khususnya Swasembada pangan dan peluang ekspor mangga Indonesia ke pasar Jepang.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala BBPOPT Yuris Tiyanto memaparkan peran dan fungsi BBPOPT dalam mengamati, meramalkan, serta mengendalikan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT). Ia juga menjelaskan bahwa BBPOPT merupakan institusi rujukan nasional dalam perlindungan tanaman pangan dan hortikultura. Salah satu inovasi unggulan BBPOPT adalah pengembangan aplikasi Si-FORTUNA (Sistem Informasi Forecasting OPT Nasional), yang berfungsi sebagai sistem peringatan dini terhadap serangan OPT secara nasional.
Ia juga menegaskan bahwa pihaknya siap mendukung penuh program Luas Tambah Tanam (LTT) dan swasembada pangan melalui penguatan sistem Pengamatan, Peramalan dan Pengendalian OPT.
"BBPOPT memiliki peran penting dalam menjaga keberhasilan tanam melalui pengamatan dan mitigasi serangan OPT sejak dini. Kami siap mendukung LTT dengan memastikan pertanaman petani aman dari gangguan organisme pengganggu, agar target produksi dan swasembada bisa tercapai secara optimal," ujarnya.
Terkait sektor hortikultura, BBPOPT telah melakukan berbagai penelitian dan pengembangan, termasuk penerapan teknologi Vapor Heat Treatment (VHT) sebagai metode disinfestasi lalat buah pada mangga gedong yang akan diekspor ke Jepang. Teknologi ini merupakan hasil kerjasama Indonesia dan Jepang sejak tahun 1987, yang diharapkan dapat terus memperkuat daya saing buah tropis Indonesia di pasar internasional.
Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menyampaikan dukungannya terhadap ekspor mangga Indonesia dan mengapresiasi fasilitas laboratorium VHT di BBPOPT. Ia mengungkapkan kekagumannya terhadap kesiapan sarana tersebut dalam memenuhi standar ekspor.
"Saya sangat terkesan dengan laboratorium VHT di BBPOPT. Ini menunjukkan kesiapan kita dalam memenuhi persyaratan ekspor hortikultura, terutama mangga ke Jepang. Saya juga memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada BBPOPT sebagai salah satu institusi penting dalam pengamanan dari serangan hama dan penyakit tanaman yang turut mendukung pencapaian swasembada pangan nasional," ungkap Sudaryono.
Ia juga menyoroti peran BBPOPT sebagai tempat para Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) belajar dan mengembangkan kompetensinya. "BBPOPT ini bukan hanya pusat perlindungan tanaman, tetapi juga tempat lahirnya para POPT tangguh. Mungkin POPT jarang terdengar keren, tapi mereka punya peran luar biasa dalam menjaga ketahanan pangan. Ini profesi yang sangat berjasa untuk hajat hidup orang banyak, bisa dibilang POPT ini adalah Satria Baja Hitam", pungkasnya sembari menyajikan wajah yang antusias.
#Tetap Semangat
#Ramalanku Harapanmu