Please ensure Javascript is enabled for purposes of Kementerian Pertanian RI
1
Chatbot
Selamat datang, silahkan tanyakan sesuatu

POMPANISASI JURUS JITU KEMENTERIAN PERTANIAN ATASI MASALAH KEKERINGAN DI INDRAMAYU

  • 27/08/2024 22:10:00
  • By : Admin BBPOPT
  • 64
POMPANISASI JURUS JITU KEMENTERIAN PERTANIAN ATASI MASALAH KEKERINGAN DI INDRAMAYU

Indramayu, 27 Agustus 2024 – Kekeringan adalah salah satu faktor krusial yang menurunkan produksi tanaman khususnya padi, Elnino panjang mengakibatkan beberapa daerah di Indonesia mengalami kekeringan, guna mengantisipasi hal tersebut Kementerian Pertanian telah menggulirkan program Pompanisasi yang telah terbukti mampu menyuplai air bagi tanaman sehingga bisa terus berproduksi di tengah situasi yang kritis.

 

Kekeringan juga melanda daerah penghasil beras terbesar yaitu Indramayu, dan bila dibiarkan maka bukan tidak mungkin petani akan mengalami gagal panen dan tentunya berpengaruh terhadap stok pangan nasional, namun kabar baiknya petani di Desa Ujunggebang Kecamatan Sukra Kabupaten Indramayu, berhasil membendung Sungai Sewo untuk mencegah air rob dari laut yang mengandung kandungan garam tinggi masuk ke pertanaman dan memompa air tawar ke sawah mereka. 

 

Hal tersebut tidak lepas dari peran serta pemerintah setempat, termasuk Bupati Indramayu yang menyediakan alat berat Excavator untuk membantu proses pembendungan sungai adapun luasan yang bisa diairi mencapai 100 ha.

 

Upaya ini mendapat dukungan penuh dari Kementerian Pertanian melalui Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT), selaku Penanggung Jawab Indramayu BBPOPT menerjunkan tim yang bertugas untuk mengawal serta memastikan bahwa  kegiatan pompanisasi terlaksana dengan baik, bukan hanya sekedar ada air ada pompa, lebih jauh memastikan bahwa air bisa mengalir ke sawah-sawah petani dari mulai pengolahan sampai panen

 

"Pembendungan ini tidak hanya untuk mencukupi kebutuhan air sawah, tetapi juga untuk mencegah air rob dari laut yang dapat merusak lahan pertanian," ujar Camat Sukra, Bagus Asep Trisnadi.

 

Sementara itu, Kepala BBPOPT Yuris Tiyanto, mengapresiasi inisiatif petani dan pemerintah Indramayu. Ia mengatakan “guna mendukung kegiatan tersebut Kementerian pertanian telah memberikan bantuan Irigasi Pompa (Irpom) 2 unit namun nampaknya masih belum memadai, perlu setidaknya 2 sampai 3 pompa lagi agar mempercepat pengolahan tanah dan penanaman, untuk mengatasinya kami sudah konsolidasi dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Indramayu, alhamdulillah mereka siap membantu untuk memberikan pinjaman pompa”, ujarnya. 

 

Ia menambahkan “permasalahan di lapangan ternyata tidak hanya soal air dan pompa, ketersediaan benih menjadi kendala berikutnya, untuk itu data Calon Petani Calon Lokasi (CPCL) dari DKPP Indramayu sudah saya sampaikan ke Dirjen Tanaman Pangan, beliau sudah mengkonfirmasi dan akan segera ditindak lanjuti oleh Direktorat Perbenihan”, tutur Yuris

 

Penggunaan pompa air menjadi solusi cepat dan efektif untuk mengatasi kekeringan di Indramayu. Namun, Yuris mengingatkan pentingnya upaya jangka panjang untuk mengatasi masalah kekeringan, seperti perbaikan infrastruktur irigasi dan pengelolaan sumber daya air yang lebih baik.

 

"Pompa memang sangat efektif membantu pengairan dalam kondisi darurat seperti sekarang ini, tetapi kita perlu mencari solusi yang lebih permanen untuk mengatasi masalah kekeringan, perbaikan infrastruktur irigasi serta pengelolaan sumber daya air yang tepat dan bijaksana menjadi solusi jangka panjang, sehingga peningkatan IP 200 dan IP 300 terbuka lebar", tutupnya.

 

Sebelumnya Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menjelaskan program pompanisasi yang saat ini digulirkan bisa memperkuat perekonomian desa menjadi lebih kuat dan produktif. Mentan menambahkan, pompanisasi adalah solusi cepat untuk mengantisipasi el nino panjang.

 

"Kita targetkan pompanisasi ini bisa memberikan tambahan minimal 1,2 juta ton beras. Semoga bisa sampai 1,5 juta ton. Dengan begitu, sebelum tiga tahun kita harapkan bisa swasembada lagi," katanya.

 

Senada dengan Amran, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Yudi Sastro mendukung penuh upaya peningkatan produksi di tengah kekeringan dengan menggunakan pompanisasi, Ia optimis dengan pompanisasi didukung oleh semua pihak dan kerjasama antar sektor maka kenaikan produksi di masa elnino bisa tercapai.