Please ensure Javascript is enabled for purposes of Kementerian Pertanian RI
1
Chatbot
Selamat datang, silahkan tanyakan sesuatu

KAWAL SWASEMBADA KEMENTAN ADAKAN BIMBINGAN TEKNIS PERAMALAN DAN PENGENDALIAN OPT DI JAWA TENGAH

  • 16/01/2025 13:44:00
  • By : Admin BBPOPT
  • 597
KAWAL SWASEMBADA KEMENTAN ADAKAN BIMBINGAN TEKNIS PERAMALAN DAN PENGENDALIAN OPT DI JAWA TENGAH

 

Semarang, 16 Januari 2025 – Swasembada satu kata yang akhir-akhir ini mengisi ruang publik dan berseliweran di dunia maya, mengapa bisa sampai menjadi trending? kalau kita lihat kebelakang tentu tidak akan heran, sebab kata ini mulai tercetus dari orang nomor satu di Indonesia, dalam rapat kabinet yang pertama, Presiden Prabowo mengangkat swasembada menjadi topik utama, bukan hanya Kementerian Pertanian semua Kementerian, Badan dan Lembaga harus ikut mendukung program swasembada, sebuah program besar yang tentu menyita perhatian.

 

Sebagai aktor utama swasembada, Kementerian Pertanian memainkan peran yang sangat penting, untuk merealisasikan misi itu Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman siap bekerja 20 jam dalam sehari, Ia mengajak semua jajarannya untuk berpartisipasi aktif dalam mendukung tercapainya swasembada. Diketahui Amran sendiri bekerja keras berkeliling 3 sampai 4 provinsi dalam sehari demi capai swasembada.

 

Selaras dengan arahan Menteri Pertanian, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Yudi Sastro, menghimbau agar semua pihak baik pusat maupun daerah, petugas, petani dan stake holder terkait bahu membahu dalam upaya mewujudkan swasembada.

 

 

Lebih lanjut Yudi menjelaskan bahwa untuk mencapai swasembada maka perlu upaya serius dalam menuntaskan permasalahan yang ada di lapangan khususnya Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dan Dampak Perubahan Iklim (DPI), bila dua permasalahan ini tertangani, maka Ia yakin Indonesia bisa swasembada, beber Yudi.

 

Mengacu pada komitmen 3 figur di atas, Kepala Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) Yuris Tiyanto, yang mempunyai motto “Berjuang demi negeri..OPT terkendali..petani berseri”, tidak tinggal diam, sejak awal Ia langsung merespon, bersama tim Ia terjun langsung ke berbagai Provinsi, dari satu daerah ke daerah lain, tak terhitung kelompok tani yang Ia singgahi, jalan terjal tak jadi penghalang sungai deras dan banyak buaya tak menyurutkan niatnya. Tekadnya hanya satu bekerja untuk Indonesia wujudkan swasembada.

 

Seperti halnya hari ini, Ia bersama Balai Proteksi Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (BPTPHP) Jawa Tengah  menggelar kegiatan Bimbingan Teknis Peramalan dan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) serta Surveillance di 5 wilayah laboratorium yang ada di Jawa Tengah.

 

 

“Alhamdulillah dengan izin Alloh hari ini saya bisa bersilaturahmi dengan petani di Jawa Tengah, saya senang berada di tengah-tengah para pejuang pangan Indonesia, maju mundurnya suatu bangsa ditentukan oleh pangan, oleh karena itu  sudah sepantasnya kita dukung dan membersamai petani, kehadiran kami saat ini adalah untuk fokus menekan kehilangan hasil akibat serangan OPT, khususnya hama tikus yang menjadi momok bagi petani di desa Karang Tengah Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang”, ungkap Yuris

 

“Saya berharap Bimbingan Teknis ini bisa dimanfaatkan petani untuk menambah pengetahuan dan menjadi jalan para petani untuk bisa mengendalikan dan menuntaskan serangan tikus di wilayah Tuntang, apabila hal tersebut sudah teratasi maka petani akan kembali menuai hasil dan langkah bersama kita menuju swasembada semakin terbuka”, imbuhnya

 

Ia menambahkan, “Bukan hanya disini secara paralel kami juga telah mengirim Tim Surveillance dan Pengendalian ke berbagai daerah yang rawan serangan OPT, mereka bertugas untuk memberikan pendampingan serta bimbingan teknis kepada para petani, kami tidak akan membiarkan petani sendirian, kami akan selalu ada bersama mereka. tandas Yuris

 

 

Lebih lanjut Ia menyampaikan bahwa program swasembada didukung oleh beberapa komponen diantaranya kegiatan Gerakan Percepatan  Tanam untuk meningkatkan Luas Tambah Tanam (LTT) di lahan irigasi maupun  Lahan rawa (Oplah), dan nanti goalnya adalah Luas Tambah Panen (LTP). Untuk bisa panen maka tanaman harus dirawat dan dilindungi dari kehilangan hasil akibat serangan hama dan penyakit.

 

“Terkait hal itu BBPOPT telah melakukan berbagai upaya antara lain menyebarluaskan informasi peramalan OPT baik langsung maupun tidak langsung, kalau langsung dengan mengundang semua perwakilan provinsi pada saat release angka ramalan, maupun kunjungan kerja serta Bimbingan Teknis  Sedangkan tidak langsung dilakukan melalui penyebarluasan aplikasi Sistem Forecasting OPT Nasional (Sifortuna) yang berbasis citra satelit sehingga datanya akurat, aplikasi ini juga bersifat online jadi bisa diakses 24 jam, dapat dibuka dimana saja kapan saja”, tutupnya

 

Kepala BPTPH Jawa Tengah yang diwakili oleh Kepala Laboratorium Semarang Ulfah Widiati, menyambut baik Bimbingan Teknis ini, Ia mengatakan bahwa Kecamatan Tuntang merupakan daerah endemis tikus, hampir setiap musim selalu ada serangan tikus,  “Saya berharap dengan adanya Bimbingan Teknis oleh BBPOPT akan membuka wawasan dan kesadaran para petani untuk mau dan bisa mengendalikan tikus, tak lupa saya juga mengucapkan terimakasih kepada Gus Yuris dan Tim, yang telah berkenan hadir dan memfasilitasi sehingga hari ini kami bisa tercerahkan”, terang Ulfah