Purwakarta, 30 April 2024 - Menindak lanjuti arahan Menteri Pertanian dan Direktur Jenderal Tanaman Pangan, perihal kegiatan pompanisasi, maka Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) dan pemerintah Kabupaten Purwakarta siap mensukseskan program Penambahan Areal Tanam (PAT) melalui pompanisasi untuk menjaga ketahanan pangan di wilayahnya.
Hal ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi PAT melalui Pompanisasi yang dilaksanakan di Aula BPP Nagari Kidul Kecamatan Purwakarta pada hari Selasa (30/5).
Rapat tersebut dihadiri oleh BBPOPT, Dinas Pertanian dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Purwakarta, Kodim Purwakarta, Polres Purwakarta, PT Pupuk Indonesia, dan Koordinator Penyuluh kecamatan se Kabupaten Purwakarta.
Kepala BBPOPT Yuris Tiyanto menjelaskan bahwa BBPOPT menjadi penanggung jawab di Kabupaten Purwakarta dan Subang. Program pompanisasi yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) adalah salah satu program strategis untuk pemenuhan kebutuhan pangan sehingga bisa menjaga ketahanan pangan.
Ia lantas melanjutkan, seluruh aparat dan elemen masyarakat harus mendukung program strategis pemerintah seperti pompanisasi ini, sesuai dengan UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah. Anggaran pompanisasi untuk semester II ini sebanyak 5,2 triliun rupiah sehingga perlu dilakukan penambahan pengusulan CPCL baru.
“Realisasi anggaran untuk pompanisasi baru 50 persen, untuk itu kami menghimbau kepada semua pihak yang terlibat dalam kegiatan pompanisasi harus ikut ambil bagian dan bekerja secara sungguh-sungguh untuk merealisasikan target yang telah ditetapkan”, himbaunya
Menanggapi hal tersebut Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Purwakarta Sri Jaya Midan menyampaikan bahwa CPCL pompa yang sudah dikirim ke Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) sebanyak 143 unit, yang dipecah menjadi 3 Surat Keputusan (SK). Pompa yang sudah terkirim adalah pompa 4 inci sebanyak 9 unit, dan setelah rapat ini akan berkunjung di Kecamatan Purwakarta dan Pasawahan.
Realisasi PAT sampai dengan 30 April 2024 adalah 763 hektar. LTT Purwakarta ok-mar sudah surplus 216 hektar. Terdapat potensi lahan kering di Purwakarta seluas 200 hektar di lahan Perhutani. Pembelian BBM yang diperuntukkan usaha tani diperbolehkan menggunakan rekomendasi dari Kepala Desa.
Sementara itu Kepala Bidang Tanaman Pangan Tatang Sopian mengatakan bahwa target panen padi mengikuti Luasan KSA yang sudah ditetapkan. Target panen padi di Kabupaten Purwakarta adalah 33.904 hektar, sedangkan secara real adalah 44.000 hektar.
Di tempat yang sama perwakilan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Barat Enang Iyus menyebutkan bahwa dampak El Nino di tahun 2023 menyebabkan penurunan padi di Jawa Barat sebesar 78.700 hektar. Menurut KSA, luas pertanaman padi di tahun 2023 adalah 1,5 juta hektar.
“Bantuan pompa air untuk provinsi Jawa Barat ini adalah 2.500 unit dan 41 unit yang sudah didistribusikan. adapun pembentukan brigade alsintan di Purwakarta sebanyak 30 unit untuk di lahan PAT”, tambahnya.
PT Pupuk Indonesia melalui perwakilannya menyampaikan bahwa alokasi pupuk di Kabupaten Purwakarta ini adalah sebesar 7 ribu ton pupuk urea dan 38 ribu ton pupuk NPK. Penyaluran pupuk ke petani adalah sebesar 1,8 ribu ton (26%) pupuk urea dan 900 ton (24%) pupuk NPK.
Alokasi pupuk di kios saat ini masih banyak, dan itu perlu disalurkan dahulu sehingga tidak terjadi penumpukan di kios. Pihaknya optimis tidak akan ada kelangkaan pupuk di Kabupaten Purwakarta.
Pada kesempatan itu Polres dan Kodim Purwakarta menyampaikan bahwa mereka siap memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan bantuan pompa dan irigasi perpompaan ini. Polres akan membuat juklak tentang pengawasan teknis terhadap kegiatan pompanisasi.