Please ensure Javascript is enabled for purposes of Kementerian Pertanian RI
1
Chatbot
Selamat datang, silahkan tanyakan sesuatu

SOSIALISASIKAN SIFORTUNA SECARA MASIF, KEMENTERIAN PERTANIAN OPTIMIS AKSELERASI PENINGKATAN PRODUKSI NASIONAL BISA TERCAPAI

  • 01/07/2025 15:53:00
  • By : Admin BBPOPT
  • 80
SOSIALISASIKAN SIFORTUNA SECARA MASIF, KEMENTERIAN PERTANIAN OPTIMIS AKSELERASI PENINGKATAN PRODUKSI NASIONAL BISA TERCAPAI

Surabaya, 01 Juli 2025 — Setelah sukses diluncurkan secara nasional pada 12 Juni 2025 di Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT), aplikasi SIFORTUNA (Sistem Informasi Forecasting OPT Nasional) mulai disosialisasikan secara masif ke berbagai provinsi di Indonesia terutama di daerah sentra produksi. Mengacu pada hal tersebut Kementerian Pertanian optimis akselerasi peningkatan produksi nasional bisa tercapai.

 

Kegiatan sosialisasi ini dimulai di Provinsi Jawa Timur pada Selasa, 01 Juli 2025, secara hybrid bertempat di Unit Pelaksana Teknis Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (UPT PTPH) Surabaya provinsi Jawa Timur. Keesokan harinya, 2 Juli 2025, acara serupa akan digelar di kota Semarang bertempat di BPTPH Jawa Tengah, kemudian dilanjutkan secara estafet ke berbagai daerah di Indonesia.

 


 

Aplikasi SIFORTUNA hadir sebagai terobosan digital dalam sistem peramalan dan pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) secara nasional. Melalui platform ini, data serangan OPT dari seluruh daerah dapat dihimpun, dianalisis, dan dipetakan secara real time, memungkinkan respons pengendalian yang lebih cepat dan terarah.

 

Kepala BBPOPT, Yuris Tiyanto, menyampaikan bahwa sosialisasi ini merupakan tahapan strategis untuk memastikan seluruh pemangku kepentingan, khususnya para petugas lapangan dan POPT di daerah, dapat memahami dan memanfaatkan SIFORTUNA secara optimal.

 

“SIFORTUNA bukan sekadar aplikasi. Ini adalah bagian penting dari sistem deteksi dini serangan OPT dalam mendukung program early warning system pertanian nasional. Kita ingin memastikan bahwa pengendalian OPT dilakukan secara cepat, tepat, akurat dan terkoordinasi dari pusat hingga daerah,” ujar Yuris di hadapan para peserta.

 

 

Ia kemudian menerangkan bahwa SIFORTUNA terus bermetamorfosis untuk mengakomodasi berbagai kebutuhan dan dinamika permasalahan OPT di lapangan. “Ketika pertama kali dirilis pada tahun 2023, SIFORTUNA versi 1 hanya menyediakan informasi prakiraan OPT dan evaluasi prakiraan. Kini, memasuki tahun 2025, SIFORTUNA versi 2 hadir dengan fitur yang jauh lebih lengkap. Selain prakiraan dan evaluasi, tersedia pula fitur Monitoring OPT, Kalkulator OPT, Dashboard Ramalan Nasional, serta versi mobile yang dapat diakses melalui smartphone. Ini merupakan bentuk komitmen kami untuk menjadikan SIFORTUNA semakin kaya fitur, fleksibel, dan adaptif demi mendukung kemajuan pertanian Indonesia,” terangnya.

 

Lebih lanjut, Yuris menegaskan bahwa penguatan sistem peramalan OPT seperti yang diusung SIFORTUNA menjadi salah satu pilar penting dalam mendukung program swasembada pangan yang saat ini sedang digelorakan oleh Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

 

 

“Pak Presiden dan Pak Menteri sudah menegaskan bahwa swasembada pangan adalah kunci kedaulatan bangsa. Dan kedaulatan itu tidak akan tercapai jika produksi kita terus diganggu oleh OPT, oleh karena itu SIFORTUNA hadir untuk menjadi alat utama dalam memetakan, merespons, dan menurunkan serangan OPT secara nasional,” tutup Yuris.

 

Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Yudi Sastro, mengapresiasi langkah BBPOPT dalam memperluas pemanfaatan teknologi digital di bidang perlindungan tanaman. “SIFORTUNA adalah bagian dari transformasi digital pertanian yang sejalan dengan arahan Presiden dan Menteri Pertanian. Dengan sistem ini, kita dapat mempercepat pengambilan keputusan dalam mengendalikan OPT dan menjaga produksi pangan tetap stabil di tengah tantangan iklim dan lingkungan,” ujar Yudi.

 


 

Kepala BPTPH Jawa Timur, Puji Sanyata, menyampaikan bahwa pihaknya sangat mendukung implementasi SIFORTUNA dan siap menjadi motor penggerak di wilayah Jawa Timur. “Kami mengucapkan terimakasih kepada pak Yuris yang telah mensosialisasikan SIFORTUNA di UPT PROTEKSI TPH Jawa Timur, Kami optimistis aplikasi SIFORTUNA akan memperkuat kerja-kerja teknis di lapangan, pengendalian OPT akan semakin efektif dan efisien,” kata Puji.

 

Sementara itu, salah satu peserta Amelia Seftiarini, yang merupakan petugas POPT UPT PROTEKSI TPH , mengungkapkan kesan positifnya terhadap aplikasi ini. “SIFORTUNA sangat mempermudah pekerjaan kami. Monitoring OPT beserta prakiraanya kini bisa kami lihat secara real time di lapangan tanpa harus menunggu rekap manual. Ini membuat informasi lebih cepat sampai ke pengguna dan tindakan bisa segera dilakukan,” tutur Amel.