Karawang, 28 Oktober 2024 - Presiden Indonesia ke-8 Prabowo Subianto telah memberikan arahan bahwa swasembada pangan merupakan sebuah keharusan, mengingat Indonesia adalah negara agraris yang tidak boleh bergantung dengan negara lain untuk memenuhi kebutuhan pangannya.
Ia meminta semua kementerian untuk memberikan dukungan penuh terhadap berbagai kegiatan yang diperlukan oleh Kementerian Pertanian sebagai sektor utama dalam upaya mencapai swasembada pangan dalam waktu tiga hingga empat tahun ke depan, demikian disampaikan Prabowo dalam acara Retret Kabinet Merah Putih di Akmil Magelang, Minggu (27/10/2024).
Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, menyatakan bahwa swasembada pangan adalah visi besar Presiden Prabowo yang akan diimplementasikan secara intensif untuk mencapai kemandirian pangan di Indonesia. Kementerian Pertanian telah menyusun langkah-langkah strategis dalam blueprint swasembada pangan, dan ia meminta semua jajarannya untuk meningkatkan kinerja serta tetap solid dalam mendukung program tersebut.
Tentunya Kementerian Pertanian berkomitmen untuk mewujudkan arahan tersebut dan senantiasa tanggap merespon dinamika yang terjadi di lapangan, hari ini Direktorat Jenderal Tanaman Pangan melalui Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) mengambil langkah nyata berupa Bimbingan Teknis Gerakan Pengendalian dan terjun langsung untuk membantu petani mengatasi serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) khususnya hama tikus yang kemarin sempat viral karena masuk ke area pemukiman warga di Karawang.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Yudi Sastro mengapresiasi kegiatan Bimbingan Teknis Pengendalian OPT, Yudi menekankan pentingnya pengendalian OPT secara dini agar serangan tidak berkembang dan menggagalkan budidaya, "Saya sangat mengapresiasi semangat para petani dan seluruh pihak yang bergerak cepat dalam mengendalikan hama tikus, saya yakin dengan dukungan dan kolaborasi semua pihak masalah tikus akan bisa diselesaikan," ujar Yudi.
Lebih dari 75 orang hadir dalam kegiatan Bimbingan Teknis Gerakan Pengendalian hama tikus di desa Kutamakmur kecamatan Tirtajaya kabupaten Karawang, turut hadir perwakilan dari Direktorat Perlindungan Tanaman, Dinas Pertanian, petani dan para perangkat desa.
Kepala BBPOPT Yuris Tiyanto mengatakan gerakan bimbingan teknis pengendalian ini merupakan langkah cepat kementerian pertanian dalam merespon permasalahan yang ada dilapangan, apa yang kami lakukan sekarang adalah implementasi dari arahan presiden Indonesia bapak Prabowo Subianto dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman
"Kita tahu pak presiden dengan kabinet merah putihnya telah menginstruksikan agar semua kementerian bergerak cepat, gas pol tanpa kendor, apalagi beliau telah memberikan perhatian khusus kepada kementerian pertanian dan menargetkan Indonesia harus swasembada dalam 3 sampai 4 tahun kedepan, tentunya kita siap mendukung dan tegak lurus bersama pak Prabowo dan pak Amran", tandas Yuris.
"Kami akan selalu bersama petani semua Tim dalam keadaan siap tempur, melakukan Bimbingan Teknis dan Gerakan Pengendalian, saya lihat tadi semua peserta sangat antusias, penuh semangat dan saling bahu membahu mengendalikan tikus, itu terlihat dari hasil tangkapan tikus yang mencapai 1080 ekor, insyaAlloh dengan adanya gerakan ini populasi tikus bisa segera terkendali", pungkasnya.
Pada Bimbingan tersebut Kapoksi Pelayanan Teknis Informasi dan Dokumentasi BBPOPT, Suwarman, yang juga bertindak sebagai narasumber, menegaskan pentingnya tindakan cepat untuk mengendalikan populasi tikus guna mencegah penyebaran yang lebih luas. "Kondisi sawah di wilayah ini sebagian besar masih bera dan sebagian masih tahap pengolahan tanah, oleh karena itu supaya pengendalian bisa efektif maka kami menggunakan metode gropyokan dan pengemposan dengan target sebelum penanaman masalah tikus sudah bisa tuntas", ucapnya.
Kepala Dinas Pertanian Karawang, Rohman menyebutkan dalam kegiatan ini Dinas Pertanian Karawang menyediakan 7 unit semawar, 30 kilogram belerang, dan 2 unit mesin pembabat rumput. Ia mengucapkan terima kasih kepada BBPOPT, Ditlin dan seluruh peserta yang telah turun ke lapangan. "Alhamdulillah, hari ini kami bersama BBPOPT dan DITLIN sudah melakukan Bimbingan Teknis dan Gerakan Pengendalian tikus, kami berterimakasih berkat peran serta semua pihak acara ini bisa terlaksana dengan baik" ujar Rohman
Kepala Desa Kutamakmur, Juariah Jalil turut menambahkan, Ia berharap agar kegiatan ini tidak hanya berhenti sampai disini, tetapi terus berlanjut hingga masalah hama tikus bisa tuntas, Ia tidak ingin petani didaerahnya gagal bertanam karena serangan tikus. “ ayo kita bersama-sama dan kompak dalam mengendalikan tikus, insyaAlloh kita tetap bisa bertanam, bisa panen, syaratnya harus bergerak bersama yakin tikus pasti bisa kita tuntaskan", terang Juariah.
Terkait gerakan ini ketua KTNA kecamatan Tirtajaya Abdurahman, menyambut dengan senang hati, Ia mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat dinantikan, sebab serangan tikus sudah mulai memasuki pemukiman, sehingga pengendalian secara massal perlu segera dilakukan, agar petani bisa tetap bercocok tanam.
“Saya mengucapkan terimakasih kepada Kementerian Pertanian, Dinas Pertanian dan pemerintah setempat, dan khususnya BBPOPT yang selain mendampingi dalam gerdal, BBPOPT juga memberikan ilmu, yang mana pemahaman kami menjadi bertambah, insyaAlloh dengan bekal ilmu yang kami dapatkan, kami siap untuk mengendalikan tikus dan OPT lainnya”, tandasnya.