Please ensure Javascript is enabled for purposes of Kementerian Pertanian RI
1
Chatbot
Selamat datang, silahkan tanyakan sesuatu

AWAL TAHUN BARU KEMENTAN TANCAP GAS, SATGAS RIAU TERUS BEKERJA WUJUDKAN SWASEMBADA

  • 09/01/2025 17:22:00
  • By : Admin BBPOPT
  • 724
AWAL TAHUN BARU KEMENTAN TANCAP GAS, SATGAS RIAU TERUS BEKERJA WUJUDKAN SWASEMBADA

Rokan Hilir, 09 Januari 2025 - Mengawali tahun baru ini Kementerian Pertanian terus melakukan upaya yang mendukung tercapainya swasembada pangan, hal tersebut tercermin dalam Forum Group Discussion (FGD) dengan topik “Pendampingan dan Pengawalan Kegiatan OPLAH, Kelembagaan Brigade Pangan, dan Target Sasaran Tanam Tahun 2025 di Provinsi Riau”, dan ditindaklanjuti dengan Gerakan Percepatan Tanam di 3 wilayah Brigade Pangan kabupaten Rokan Hilir. kegiatan ini menjadi bagian dari persiapan intensif dan keseriusan Kementerian Pertanian dan Provinsi Riau menuju swasembada pangan.

 

Seperti diketahui bersama Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman terus meminta semua jajaranya untuk bekerja keras, tak kenal lelah demi tercapainya target swasembada yang telah dicanangkan oleh Presiden Prabowo. Acara ini menjadi langkah penting dalam mempersiapkan seluruh pihak untuk menghadapi tantangan sekaligus merealisasikan target besar tahun 2025. Seluruh elemen tim Satgas diinstruksikan untuk bekerja keras demi keberhasilan program ini.

 

Sebagaimana dikatakan oleh Direktur Jenderal Tanaman Pangan Yudi Sastro, agar seluruh keluarga besar Direktorat Jenderal Tanaman Pangan harus ikut terlibat dan proaktif dalam upaya peningkatan produksi guna mendukung swasembada, “Target utama kita adalah swasembada, jangan ada waktu yang tersia, bersama kita bekerja, rakyat Indonesia menunggu kita”.

 

Kepala Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT), Yuris Tiyanto selaku Penanggung Jawab Satgas Swasembada Pangan Riau menyampaikan bahwa Gerakan Percepatan Tanam ini adalah langkah nyata menuju swasembada pangan dan peningkatan produksi di Riau, Ia berharap gerakan serupa bisa diikuti oleh petani dan Brigade Pangan (BP) di daerah lainnya.

 

“Beberapa hari yang lalu kami mengadakan pertemuan dengan seluruh petugas guna mengatur Strategi dan mensosialisasikan kepada petugas lapang agar program Oplah dan Percepatan Tanam bisa berhasil, kami sebut sebagai "Dril Petugas Lapang Swasembada Pangan Riau", melalui kegiatan ini kami menyamakan persepsi untuk selanjutnya diikuti dengan aksi, dan aksi tersebut kami realisasikan pada hari ini melalui Gerakan Percepatan Tanam bersama petani dan pemuda tani yang tergabung dalam 3 Brigade Pangan”, tuturnya.

 

Melihat antusiasme peserta, Yuris optimis penanaman Oplah rawa dan non rawa di Provinsi Riau tahun 2025 bisa terealisasi, dengan target 3 kali tanam atau IP 300, Strategi untuk mencapai target tersebut mencakup penggunaan benih umur genjah, baik varietas unggul lokal maupun varietas unggul baru (VUB) dengan produksi tinggi dan berumur kurang dari 110 hari.

 

Untuk keberlanjutan ketersediaan benih, Ia menekankan pentingnya penangkaran benih di setiap Balai Produksi. BPSB bersama PBT (Petugas Benih Tanaman) diminta berperan aktif dalam proses sertifikasi benih khususnya VUB umur pendek  dan provitas tinggi untuk mendukung target IP 300.

 

Yuris meminta seluruh stakeholder bahu-membahu memastikan keberhasilan program ini. Penyuluh di lapangan diinstruksikan untuk mendampingi petani mulai dari pengolahan tanah hingga panen. Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) harus mengawal pertanaman agar aman dari hama dan penyakit, serta meminimalkan kehilangan hasil.

 

Terkait masalah hama dan penyakit Yuris menyampaikan bahwa BBPOPT secara periodik selalu melakukan pengamatan dan peramalan. Hasil dari pengamatan dan peramalan ini diterbitkan dalam bentuk Early Warning System (EWS) yang disebarkan melalui surat langsung maupun secara online melalui aplikasi Sistem Forecasting OPT Nasional (SIFORTUNA), yang bisa diakses kapan saja dan dimana saja.

 

“Ujung tombak keberhasilan program swasembada pangan di Riau ini adalah sinergi antara penyuluh, POPT, PBT dan Petani. Saya berharap semua bekerjasama bahu membahu, tetap semangat teruslah bahagia dalam berkarya demi kemaslahatan masyarakat, InsyaAlloh bila kita bersinergi maka jalan menuju keberhasilan akan terbuka lebar”, tutupnya

 

Sementara itu Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Rokan HIlir, Aldi menyampaikan bahwa pihaknya sangat terbantu dengan adanya Gerakan Percepatan Tanam, yang nantinya akan bisa mendongkrak produksi. “ Saat ini kami bersama-sama Kementerian Pertanian, TNI, Petugas serta petani melakukan Gerakan Percepatan Tanam, sasaran tanam hari ini untuk Oplah seluas 25 ha dan 35 ha reguler dengan target 900 ha, mudah-mudahan bisa tercapai sesuai yang kita harapkan”, ucapnya.

 

Pada kesempatan yang sama Dandim 0321 Rokan Hilir, Nugraha Yudha Perwiranegara menyatakan kesiapannya dalam mendukung Gerakan Percepatan Tanam dan target Oplah 2025 . Ia menegaskan bahwa TNI akan ikut ambil bagian dalam mengawal kegiatan di tingkat petani, memastikan petani bisa panen dan menuai kesejahteraan, mewujudkan Rokan Hilir menjadi lumbung beras bagi provinsi Riau.