Please ensure Javascript is enabled for purposes of Kementerian Pertanian RI
1
Chatbot
Selamat datang, silahkan tanyakan sesuatu

DUKUNG PENINGKATAN PRODUKSI PADI, KEMENTERIAN PERTANIAN PANEN DI LAHAN KAMPUNG PERAMALAN

  • 27/06/2024 18:37:00
  • By : Admin BBPOPT
  • 572
DUKUNG PENINGKATAN PRODUKSI PADI, KEMENTERIAN PERTANIAN PANEN DI LAHAN KAMPUNG PERAMALAN

Lamongan, 27 Juni 2024 – Menteri Pertanian Amran Sulaiman, terus mendorong semua jajarannya untuk bersegera terjun ke lapangan, melakukan inovasi  program pertanian, berkontribusi positif dalam meningkatkan produksi demi memenuhi kebutuhan masyarakat serta meningkatkan kesejahteraan petani.

Menindak lanjuti arahan tersebut, pada awal Februari 2024 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan melalui Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) telah melakukan upaya nyata dengan meluncurkan program "Kampung Peramalan" yang mengcover areal seluas 200 Ha, dengan menerapkan teknologi Pengamatan, Peramalan dan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (P3OPT) yang dihasilkan BBPOPT secara terpadu.

Dan hasilnya pada hari ini  Kampung Peramalan Lamongan melakukan panen raya dihadiri oleh BBPOPT, Badan Intelijen Strategis (BAIS), Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Lamongan, Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Jawa Timur, para petani serta unsur pemerintahan setempat.

Dalam sambutannya Yuris mengatakan program ini bertujuan untuk meningkatkan produksi padi dan mendukung ketahanan pangan nasional. Kampung Peramalan menerapkan teknologi Pengamatan, Peramalan dan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan terpadu yang presisi, efektif, efisien, ramah lingkungan dan dikombinasikan dengan Disruptive Agriculture Technology (DAT).

“DAT ini adalah teknologi budidaya yang low input, high productivity (input biaya rendah dengan hasil produksi tinggi). DAT mampu meningkatkan efisiensi penggunaan tenaga kerja, rasionalisasi sarana produksi, optimalisasi pemanfaatan sumberdaya lahan. meliputi pemilihan varietas unggul, pola budidaya, penggunaan pupuk, penggunaan pestisida dan upah tenaga kerja”, terang Yuris.

“Alhamdulillah hasil panen hari ini melimpah sesuai dengan yang kami harapkan, para petani juga senang, saking senangnya sampai para petani mengadakan syukuran potong tumpeng, dan penyambutan dengan tari tradisional, itu murni inisiatif mereka sendiri sebagai bentuk ungkapan rasa syukur mereka karena pada musim ini mereka bisa panen sementara pada musim yang lalu sebagian gagal panen karena serangan OPT”, ujarnya.

“Saya senang Kampung Peramalan bisa berkontribusi positif dan berdampak pada peningkatan hasil panen petani, bukan hanya di Lamongan tetapi juga disemua tempat yang menerapkan program Kampung Peramalan yaitu Indramayu dan Pekalongan terbukti mampu meningkatkan produksi, insyaAlloh dengan usaha dan kerja keras semua pihak program ini dapat mendongkrak produksi padi nasional”, tutupnya.

Perwakilan dari BAIS Letkol Kurnia yang juga hadir dalam acara mengungkapkan harapannya, “Selama 1 Musim kami dan BBPOPT telah menjalankan program Kampung Peramalan  dan berhasil menaikkan produksi tentunya hasilnya lebih baik dibandingkan metode sebelumnya. Dengan mengadopsi metode ini, diharapkan stok pangan nasional akan meningkat dan ketahanan pangan terjaga. BAIS yang berfungsi mendukung program pertanian, akan membantu mengedukasi para petani agar metode ini diadopsi secara luas”, papar Kurnia.

Kepala BPTPH Jawa Timur Puji Sanyata mengapresiasi kontribusi BBPOPT dengan meluncurkan Kampung Peramalan di wilayahnya, “Lamongan ini adalah salah satu daerah Endemis OPT khususnya tikus, berkat adanya Kampung Peramalan sekarang serangan OPT bisa ditekan dan para petani panen, saya berharap program ini bisa direplikasi di daerah yang lain dan saya siap mendukung, guna meningkatkan produksi di Jawa Timur” tandasnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Lamongan yang diwakili oleh Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Defi Mei Isnaini turut buka suara, “ Saya hanya bisa mengucapkan terimakasih kepada BBPOPT yang telah membersamai petani dan petugas, dengan adanya Kampung Peramalan para petani bisa mendapatkan ilmu baru serta pendampingan, serangan OPT bisa dikendalikan sehingga hari ini petani bisa panen, saya harap program ini bukan hanya di wilayah Kecamatan Maduran saja tetapi bisa diterapkan di kecamatan-kecamatan lainnya”, pungkas Devi.