Riau, 9 April 2025 - Kementerian Pertanian telah sukses menggelar acara panen serentak di 14 Provinsi dikomandoi langsung oleh Presiden Indonesia Prabowo Subianto dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman, pada kesempatan tersebut Prabowo memberikan apresiasi kepada Kementerian Pertanian serta petani yang telah sukses menjaga stabilitas dan ketahanan pangan di Indonesia.
"Ini patut kita syukuri bersama, untuk pertama kalinya harga pangan terkendali dengan baik. Dan ini juga tidak lepas dari kerja keras tim pertanian di bawah koordinasi Menko Pangan dan Menteri Pertanian. Karena itu, saya sampaikan terima kasih atas dedikasi dan keberpihakannya kepada rakyat Indonesia", papar Presiden Prabowo.
Terkait hal itu, Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) menindaklanjutinya dengan terus berperan aktif dalam mendukung program Luas Tambah Tanam (LTT) Provinsi Riau. Serangkaian kegiatan koordinasi, monitoring, dan peninjauan lapangan telah dilaksanakan pada tanggal 7 hingga 9 April 2025 untuk memastikan keberhasilan program strategis ini.
Tim BBPOPT terjun langsung ke lapangan untuk memantau progres kegiatan, untuk memastikan kesiapan lahan, distribusi sarana produksi, serta mitigasi gangguan organisme pengganggu tumbuhan (OPT), mengidentifikasi kendala, dan memberikan rekomendasi solusi. Koordinasi intensif dilakukan dengan Dinas Pertanian setempat, pemerintah daerah, Brigade Pangan (BP), serta kelompok tani untuk menyelaraskan upaya dan mempercepat realisasi target tanam.
Upaya dan kerja keras Pemda Provinsi Riau dan Kab bersama Satgas Swasembada Pangan Riau membuahkan hasil, pada tahun 2024 Luas panen padi di Riau mencapai 56,42 ribu hektare, mengalami kenaikan sebesar 4,51 ribu hektare atau 8.68 persen dibandingkan luas panen padi di 2023 yang sebesar 51.91 hektare.
Produksi padi pada 2024 yaitu sebanyak 222,06 ribu ton GKG, mengalami kenaikan sebanyak 16,08 ribu ton atau 7.81 persen dibandingkan produksi padi di 2023 yang sebanyak 205,97 ribu ton GKG.
Memasuki 2025 hal positif terus berlanjut, realisasi LTT pada bulan Januari naik 26,92% dan Februari sebesar 19,76% dibanding capaian bulan yang sama di tahun 2024, namun pada bulan Maret terjadi perlambatan hal ini disebabkan beberapa faktor, pertama secara tradisi sebagian petani di Riau pada waktu bulan Ramadhan dan Idul Fitri tidak melakukan aktivitas penanaman.
Masalah krusial juga ditemukan di lapangan, seperti banjir disebagian besar wilayah, keterlambatan bantuan, kondisi lahan yang kurang mendukung, keterbatasan alat dan mesin pertanian, serta kurangnya tenaga kerja. Namun, semangat petani tetap tinggi dalam menyambut musim tanam April ini, sehingga kekurangan target bulan Maret akan kita kejar di LTT bulan April 2025.
Menanggapi hal tersebut, Kepala BBPOPT Yuris Tiyanto, yang juga bertindak sebagai penanggung jawab kegiatan LTT Provinsi Riau tetap optimis bahwa dengan kerja keras dan sinergi yang baik, semua kendala dapat diatasi. "Kami akan fokus pada solusi konkret, seperti normalisasi saluran air dan percepatan penyaluran bantuan, agar petani dapat segera melakukan penanaman", tambahnya.
Ia menegaskan komitmennya untuk mendukung penuh program ini. "BBPOPT siap memberikan pendampingan teknis dan pengawalan agar LTT dapat berjalan optimal. Kami akan terus berkoordinasi dengan semua pihak terkait untuk mengatasi setiap hambatan dan memastikan peningkatan produksi padi di Riau," ujar Yuris.
“BBPOPT akan terus mengawal dan melaporkan perkembangan kegiatan LTT secara berkala, serta memastikan bahwa program ini memberikan dampak positif bagi peningkatan kesejahteraan petani dan ketahanan pangan daerah”, ungkapnya.
Koordinasi juga dilakukan dengan Bupati Kepulauan Meranti. Pemerintah daerah menunjukkan dukungan penuh terhadap program swasembada pangan dan peningkatan indeks pertanaman dari IP 100 menjadi IP 200. Dalam langkah konkret, Bupati akan menginstruksikan penerapan program "wajib beli beras petani" di lingkup pemerintah Meranti serta melakukan peninjauan langsung ke lapangan.
Sementara di Rokan Hilir, berbagai program OPLAH tahun 2024 dan 2025 terus dimatangkan. Bantuan alsintan, benih, dan saprodi dalam proses distribusi dan pembangunan infrastruktur irigasi terus berjalan.
Yuris menyampaikan bahwa pihaknya berkomitmen penuh mendukung percepatan tanam di provinsi Riau. “Kegiatan ini merupakan bentuk keseriusan pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Kami di BBPOPT tidak hanya fokus pada pengendalian hama, tetapi juga aktif mendorong percepatan tanam dan pendampingan teknis bagi petani dan Brigade Pangan. Kami optimistis target LTT April dapat tercapai,” ujarnya.
BBPOPT juga menyusun rencana kegiatan monitoring berkelanjutan hingga pertengahan April, termasuk pemetaan lahan siap tanam dan pendampingan konstruksi SID untuk mendukung OPLAH 2025. “Ikhtiar telah kami lakukan, usaha telah kami maksimalkan, Koordinasi telah dikuatkan serta doa pun telah kami panjatkan, insyaAlloh April ini sawah-sawah di Riau bisa menghijau”, pungkasnya