loader

Wamentan Harvick: Swasembada Gula 2028, Benih dan Kredit Usaha Rakyat Jadi Kunci

  • 21/11/2023 19:04:00
  • By : Admin BBPOPT
  • 429
Wamentan Harvick: Swasembada Gula 2028, Benih dan Kredit Usaha Rakyat Jadi Kunci

Blitar, 21 November 2023 - Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi menegaskan bahwa swasembada gula 2028 dapat dicapai jika pemerintah dan petani bekerja sama secara maksimal. Salah satu kuncinya adalah penyediaan benih unggul dan akses kredit usaha rakyat (KUR) yang mudah bagi petani tebu.

Hal tersebut disampaikan Harvick saat melakukan kunjungan kerja ke Desa Gaprang, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, pada Selasa (21/11/2023). Dalam kunjungan tersebut, Harvick didampingi oleh Direktur Jenderal Perkebunan Andi Nur Alamsyah, Bupati Malang H. M. Sanusi, Bupati Blitar diwakili oleh Asda dua Bidang Ekonomi, pejabat eselon lI Kementerian pertanian, Kadisbun Jawa Timur dan Forkopimda Blitar.

"Kita berharap sekali untuk komoditas tebu untuk bisa menghasilkan gula yang berkualitas kedepannya. Tadi saya berbincang dengan Pak Bupati tentang kebijakan pemerintah ini mau berdiri dimana? Mau terus-terusan kita impor atau kita memperbaiki diri sehingga akhirnya kita bisa benar-benar mandiri secara nasional atau bahkan bisa ekspor untuk mencapai itu," ujar Harvick.

"Jika pemerintah telah menyiapkan setiap instrumen toolsnya tapi tidak bisa diserap oleh masyarakat amat sangat disayangkan jadi tolong dimanfaatkan secara maksimal, ada Direktur KUR disini, ada Direktur Benih dan Kepala Balai jadi dapat dimanfaatkan dalam artian tidak ada sekat-sekat lagi demi mendapatkan swasembada yang kita harapkan di tahun-tahun kedepan kalau bisa dipercepat sebelum 2028", tegas Harvick.

Dirjen Perkebunan Andi Nur Alamsyah mengatakan, saat ini kebutuhan gula konsumsi di Indonesia mencapai 3,2 juta ton per tahun, sedangkan produksi dalam negeri hanya 2,6 juta ton per tahun. Hal ini menyebabkan defisit gula sebesar 800.000 ton per tahun.

Oleh karena itu, kementerian pertanian dalam hal ini memberikan perhatian yang sangat khusus terhadap program prioritas nasional yaitu percepatan swasembada gula nasional

Andi melanjutkan pemerintah telah menyiapkan varietas tebu unggul baru, yaitu PRINGU 1201. Varietas ini memiliki produktivitas yang tinggi, sehingga diharapkan bisa mendongkrak produksi.

"Tahun depan mudah-mudahan anggaran mencukupi kita akan melakukan pembongkaran karena hampir seluruh tebu kita hari ini itu sudah rata-rata di atas 8 tahun tidak pernah diganti. kualitasnya sehingga produktivitas kita rendah padahal permasalahan kita hari ini adalah yang ada kita gunakan maksimal dengan penggantian varietas baru tentu swasembada ini mudah kita capai karena persoalan hari ini kita sangat kesulitan untuk memperoleh lahan-lahan baru," ujar Andi.

Bupati Malang H. M. Sanusi mengatakan, pihaknya mendukung penuh upaya pemerintah untuk mencapai swasembada gula. Untuk itu, pihaknya akan terus mendorong petani tebu untuk menggunakan benih unggul dan memanfaatkan KUR.

"Nanti kedepan tidak hanya varietas yang diperbaiki akan tetapi pabrikasinya juga yang sudah tua-tua mudah-mudahan ada regulasi dari Pemerintah untuk diganti", ujar Sanusi.

Bupati Blitar yang diwakili oleh Krisna selaku Asda dua Bidang Ekonomi mengatakan, pihaknya akan terus meningkatkan produktivitas tebu di Kabupaten Blitar. apalagi sekarang di kabupaten Blitar sudah mulai bermunculan petani milenial yang bergerak di sektor Hortikultura, mudah-mudahan sektor usaha tebu menjadi komoditas yang bisa diandalkan.

"Kami juga mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan yang luar biasa dari kementerian pertanian dalam pembangunan pertanian di kabupaten Blitar sektor pertanian ini kami yakini akan menjadi sektor utama yang berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi yang akan membawa kesejahteraan bagi masyarakat di kabupaten Blitar", tutupnya.

Terkait hal tersebut Kepala Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan Yuris Tiyanto turut memberikan dukungan, Ia menyambut baik upaya Kementerian Pertanian dan para petani dalam mencapai swasembada gula 2028. “Indonesia ini negeri yang makmur tanahnya subur, sudah saatnya kita berswasembada dalam berbagai hal, termasuk pangan dan tebu, saya yakin kita bisa, yang penting kita mau berusaha dan bekerjasama”, ucap Yuris.

Dalam konteks ini, Yuris menekankan pentingnya sinergi dan Kolaborasi yang erat antara Kementerian Pertanian, petani, lembaga penelitian dan stakeholder terkait akan memastikan keberlanjutan produksi tebu yang optimal.