Please ensure Javascript is enabled for purposes of Kementerian Pertanian RI
1
Chatbot
Selamat datang, silahkan tanyakan sesuatu

TERAPKAN TEKNOLOGI BERBASIS DISRUPTIVE AGRICULTURE, BBPOPT PANEN PADI DENGAN HASIL TINGGI

  • 19/10/2023 16:02:00
  • By : Admin BBPOPT
  • 1050
TERAPKAN TEKNOLOGI BERBASIS DISRUPTIVE AGRICULTURE, BBPOPT PANEN PADI DENGAN HASIL TINGGI

Karawang, 19 Oktober 2023 - Kabar baik datang dari dunia pertanian, Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) berhasil panen padi dengan hasil yang tinggi. Hasil panen mencapai 8-10 ton per hektar, jauh di atas hasil panen padi rata-rata di Indonesia yang hanya sekitar 5-6 ton per hektar.

Kepala BBPOPT Yuris Tiyanto mengatakan bahwa pihaknya menyambut baik arahan dari PLT Menteri Pertanian yang menargetkan 35 juta ton beras untuk mengamankan ketahanan pangan di Indonesia, Ia berupaya agar BBPOPT mampu menjawab tantangan dari pak Menteri tersebut serta turut berkontribusi dalam upaya peningkatan produksi beras nasional.

Hasil panen ini merupakan hasil penerapan teknologi Disruptive Agriculture Teknologi (DAT). Teknologi ini adalah kombinasi dari berbagai teknologi pertanian, seperti pemupukan presisi, penyesuaian jarak tanam, pengairan yang sistematis, serta pengendalian hama dan penyakit terpadu.

"Hasil panen pada hari ini membuktikan bahwa teknologi DAT mampu meningkatkan produksi padi secara signifikan," kata Yuris.

Yuris mengungkapkan apresiasinya kepada semua pihak yang telah turut serta dalam mensukseskan program Disruptive Agriculture Teknologi (DAT). khususnya kepada petugas dan tim yang dengan penuh dedikasi menjaga dan merawat pertanaman setiap hari. Selain itu, ia juga mengucapkan terimakasih kepada tim ahli yang selalu memberikan masukan positif yang memungkinkan capaian luar biasa yang baru-baru ini berhasil dicapai.

“Hasil panen dengan kisaran 8-10 ton per hektar adalah prestasi yang luar biasa yang sebelum penerapan teknologi DAT belum pernah tercapai. capaian ini patut kita syukuri dan mari kita tingkatkan lebih tinggi lagi, jangan berpuas diri apalagi berhenti berinovasi”, tutupnya.

Analis Kebijakan Utama Kementerian Pertanian, Gatot Irianto mengungkapkan rasa bangganya terhadap hasil panen di BBPOPT yang melampaui ekspektasi. Ia mengakui bahwa menerapkan teknologi ini di awal musim kemarau bukanlah hal yang mudah, tetapi berkat kepemimpinan pak Yuris, BBPOPT berhasil melewatinya dengan sukses.

Di tengah maraknya serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) di lahan-lahan pertanian lain, pada saat bersamaan BBPOPT mampu menjaga lahan-lahan dengan baik dan bahkan mencapai hasil yang sangat memuaskan. Ketika di tempat lain mendapatkan 3,5-4,5 ton perhektar karena elnino dan serangan OPT, BBPOPT mencapai 8-10 ton perhektar, ini adalah sebuah pencapaian yang luar biasa dan layak diapresiasi, saya ucapkan selamat untuk BBPOPT atas pencapaian panen yang sangat memuaskan, ini baru awal, saya yakin kedepan akan lebih baik lagi, tandas Gatot.

Menyadari bahwa kondisi pertanian saat ini kurang berjalan dengan baik, mantan orang nomor satu di Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ini berharap agar BBPOPT bisa menjadi contoh yang baik dalam budidaya pertanian. Ia mendorong BBPOPT untuk tetap berkomitmen menjadi pionir dalam menerapkan teknologi dan meningkatkan produksi pertanian.

Ketua Bidang Sumberdaya Hayati PII sekaligus Dosen Departemen Teknik Mesin dan Biosistem IPB, Sam Herodian yang turut hadir dalam acara, menyatakan apresiasi terhadap upaya BBPOPT dalam menerapkan teknologi ramah lingkungan sekaligus meningkatkan produksi. "saya salut kepada BBPOPT yang telah menerapkan teknologi ramah lingkungan sekaligus meningkatkan produksi, mudah-mudahan kedepan teknologi Disruptive ini bisa diadopsi oleh masyarakat luas”, ujar Sam.

"Pangan adalah komoditas yang wajib ada, kekurangan dan ketiadaannya akan memicu konflik dan gejolak di masyarakat. Saya berharap BBPOPT dengan teknologi DATnya  akan mampu berkontribusi untuk kemajuan pertanian di Indonesia." harapnya.

Sementara itu Pakar Pertanian dan pengurus Masyarakat Perbenihan dan Perbibitan Indonesia (MPPI) Maman Suherman turut bangga dengan keberhasilan BBPOPT dalam menerapkan DAT, peningkatan produksi pertanian itu identik dengan inovasi, dan hari ini BBPOPT telah selangkah lebih maju dengan menerapkan teknologi yang belum familier di Indonesia.

Teman-teman di BBPOPT semangat kerjanya luar biasa, sepengetahuan saya selama 5 tahun ini belum ada gebrakan inovasi baru untuk mentriger peningkatan produksi, ide DAT ini sebuah terobosan untuk meningkatkan produksi nasional, walaupun baru tahap awal apa yang dilakukan oleh BBPOPT sudah bagus, saya yakin seiring waktu paket teknologinya akan bisa disempurnakan dan lebih baik lagi tentunya.